Home BERITA 83 Tahun Keuskupan Agung Semarang

83 Tahun Keuskupan Agung Semarang

0
Sobat Srawung menjalin komunikasi dan relasi baik dengan sesama beda keyakinan melalui kegiatan berbagi takjil di Temanggung, Jateng. (Panitia)

GEREJA KAS semakin “ketoro” dan “ketompo” di tengah umat dan masyarakat

Hari Minggu, 25 Juni 2023 Gereja Keuskupan Agung Semarang (KAS) merayakan Hari Ulang Tahun ke-83. Perayaan bersama dilaksanakan  dengan Perayaan Ekaristi di seluruh paroki  se Keuskupan Agung Semarang.

Tema Perayaan Ekaristi Syukur “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” (Yoh 20:21). 

83 tahun

Pengantar Perayaan Ekaristi Bapak Uskup Keuskupan Agung Semarang Mgr. Robertus Rubiyatmoko dalam teks perayaan mengungkapkan demikian.

“Kita merayakan syukur atas keuskupan kita yang sudah berusia 83 tahun. Kita bersyukur kepada Tuhan, sebab karya-Nya dalam sejarah Gereja di KAS sungguh mengagumkan.

Tuhan begitu setia menuntun dan membimbing umat-Nya di KAS melewati suka-duka peziarahan hidup ini bersama seluruh masyarakat di Indonesia sampai saat ini.”

“Kita bersyukur atas kebaikan Allah dan juga atas anugerah para perintis dan pemimpin Gereja di KAS. Kita berdoa agar kita dipenuhi iman, harapan dan kasih dalam melanjutkan tugas tanggung jawab sejarah ini hingga nantinya.

Secara khusus kita mohon pula agar bangsa ini dapat terus bersatu dan bersinergi”

83 tahun Gereja Keuskupan Agung Semarang, (KAS)

Elaborasi saat homili

Pada perayaan Ekaristi HUT KAS-83 Bapak Uskup Mgr. Robertus Rubiatmoko memberi kesempatan pada romo pemimpin Perayaan Ekaristi mengelaborasi homili permenungan dengan butir-butir gagasan homili HUT KAS-83 yang disampaikan Uskup.

Berikut ini butir-butir gagasan homili pada HUT KAS-83.

Hari ini kita bersama-sama merayakan ulang tahun ke-83 Keuskupan Agung Semarang.

Kita bersyukur atas penyertaan Allah dalam perjalanan penggembalaan umat di KAS dalam melewati tahun-tahun penggembalaan.

Syukur pula atas semakin berkembangnya kehidupan menggereja. Dalam kebersamaan dengan seluruh bangsa, Gereja KAS mampu melampaui tantangan yang berat utamanya pada saat Covid-19 yang kita hadapi bersama.

Gereja KAS tak henti-hentinya terus terlibat ikut “cawé-cawé” dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan semangat “Tinggal dalam Kristus: Bersatu dan Bersinergi demi Indonesia Damai”.

Ilustrasi: Srawung Persaudaraan KAS. (Ist)

Aneka kegiatan seperti “srawung, silaturahmi antar umat beragama, persiapan pemilu serentak yang bermartabat dan berkeadilan, dilakukan oleh segenap umat dengan pelbagai kelompok dan kategori”.

Kita teguhkan hati (kuatkan komitmen) untuk menjadi duta-duta damai di tengah masyarakat, agar tercipta hidup bersama yang penuh persaudaraan di negeri kita tercinta ini.

Semangat sinodalitas

Selain itu, Gereja KAS dalam kesatuan dengan Gereja Universal juga bersyukur atas semangat sinodalitas yang kita maknai sebagai gerakan “lungguh bareng à rembugan bareng à mutuske bareng à nandangi bareng”.

Dalam semangat sinodalitas itu kita akan melaksanakan Sinode Pendidikan 2023 dengan tema “Berjalan bersama untuk misi pendidikan KAS”.

Sementara itu, Keuskupan kita juga sedang menjalankan Sinode Pendidikan KAS 2023 dengan tema: “Berjalan Bersama untuk Misi Pendidikan KAS”.

Mari kita tekuni sinode pendidikan ini agar kita dapat mengembalikan semangat dan daya ubah Gereja melalui misi pendidikan.

iIlustrasi: OMK Kalirejo tetap giat mengikuti seluruh program acara Srawung 3 hingga malam hari. (Panitia)

Tugas misi yang tidak mudah

Dengan ungkapan syukur itu, kita meneruskan semangat misi Gereja yang dipercayakan Tuhan kepada kita: “Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang.” (Mat 10:27).

Sebuah tugas misi yang tidak mudah, namun menggelorakan semangat kita untuk melakukannya.

Ada bermacam risiko yang harus dialami oleh mereka yang sadar dan menerima tugas perutusan ini. Mereka akan diserang, dikritik bahkan dijadikan objek kebencian pihak-pihak yang merasa terganggu kenyamananya dan merasa terancam eksistensinya.

Meskipun begitu, Tuhan Yesus meminta kita untuk “jangan takut kepada mereka yang hanya mampu membunuh tubuh… namun kita diingatkan untuk lebih takut kepada Dia yang berkuasa membinasakan, yakni Tuhan sendiri (bdk. Mat 10:28).

Be not afraid” demikian kata-kata Santo Yohanes Paulus II merefleksikan sabda ini.

Selalu dalam penyertaan-Nya

Keteladanan Yeremia dalam bacaan pertama bisa menjadi inspirasi kita. Ia meyakini bahwa Allah tidak membiarkan dia berjalan sendiri namun selalu dalam penyertaan-Nya. “In God’s pasture I can walk free”.

“Tuhan menyertai aku seperti pahlawan gagah, sebab itu orang-orang yang mengejar aku akan tersandung jatuh dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa” (Yer 20:11).

“Sungguh: Gusti mboten saré”.

Kepada Anda semua, putera-puteri Gereja, terutama yang terlibat aktif dalam kehidupan bermasyakat sebagai orang Katolik, teruslah terlibat dalam kerjasama dan sinergi dengan segenap warga masyarakat untuk mewujudkan Indonesia damai, terlebih dalam persiapan tahun pemilu 2024.

Ada banyak tantangan dan potensi ketidakbaikan, namun sekali lagi: Be not afraid

Jangan takut, kasih Bapa berlimpah atas kita, karena kita berharga di mata-Nya. Karena Yesus kita menerima limpahan kasih-Nya.” (bdk. Rom 5:15).  

Doa umat KAS yang merayakan harijadi ke-83

“Bapa yang penuh kasih, pada hari ini kami juga mohon secara khusus agar kami terus menyadari tugas pengutusan kami menjadi garam dan terang, sehingga kehadiran Gereja KAS semakin “ketoro” dan “ketompo” di tengah umat dan masyarakat kami.

Marilah kita mohon: Kami berdoa dan berharap pada-Mu, ya Tuhan”.

Selamat Ulang Tahun KAS-83. Semoga Tuhan memberkati: “Semakin ketoro ( terlihat, nyata) dan ketompo (diterima kehadirannya) di tengah umat dan masyarakat.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version