INI sungguh luar biasa. Tentang kisah cinta Tuhan kepada Kongregasi Biarawati Abdi Kristus atau AK. Dulu sekali, kami lebih dikenal sebagai Suster Abdi Dalem Sang Kristus atau ADSK.
Hari Minggu, 26 Juni 2022, pukul 07.30 WIB kemarin di Gereja Katolik Santo Paulus Jajag, Banyuwangi, Jatim, sungguh menjadi hari bersejarah bagi Kongregasi Suster AK.
Benar-benar ini merupakan hari istimewa bagi kami semua. Karena kisah berikut ini.
Para Suster Abdi Kristus (AK) bersama umat Paroki Jajag di Banyuwangi, Jatim, ingin bersatu hati di dalam doa, syukur dan sukacita. Atas berlimpahnya berkat Tuhan.
Terungkapkan di dalam prosesi Perayaan Ekaristi bersama sejumlah imam Keuskupan Malang.
Tampil menjadi selebran dalam Perayaan Ekaristi ini adalah Vikjen Keuskupan Malang Romo Dr. Alphonsus Tjatur Raharso Pr.
Ikut bergabung dalam Perayaan Ekaristi konselebrasi ini adalah:
- Ketua Dekenat Blambangan: Romo Bernardus Winuryanto Pr.
- Pastor Paroki Gereja St. Paulus Jajag: Romo Fadjar Tedjo Soekarno Pr.
Berbarengan
Perayaan Ekaristi meriah itu dilangsungkan berbarengan dengan perayaan syukur atas HUT ke-7 Paroki Jajag.
Bersamaan dengan itu, juga berlangsung penerimaan Sakramen Krisma, puncak Perayaan Tahun Keluarga.
Dan teristimewa bagi kami -Kongregasi Suster Abdi Kristus (AK) yang berpusat di Ungaran, Jateng- maka inilah dasar sukacita segenap suster AK. Yakni, dilangsungkannya pemberkatan komunitas mandiri Biara AK Maria Penolong Abadi di Jajag, Banyuwangi, Jatim.
Ini merupakan hasil pemekaran komunitas Biara AK Hati Kudus Yesus di Genteng, Banyuwangi.
Sukacita kami itu semakin menjadi lebih lengkap lagi, karena Kongregasi Suster AK juga merayakan syukur atas harijadi ke-84 Kongregasi.
Benang merah
Ada benang merah antara Paroki Jajag dan Kongregasi AK. Karena kami sama-sama memiliki hari bersejarah. Yakni, Hari Raya St. Petrus dan Paulus yang tepatnya dirayakan setiap tanggal 29 Juni.
Dalam kebersamaan itu, Kongregasi AK lalu mengenang dengan penuh syukur dan doa atas kisah perjuangan para suster AK yang pernah berkarya dan terlibat dalam karya kesehatan di Klinik Rahayu Jajag.
Mereka ini adalah Sr. Gertrudis AK dan Sr. Berchmans AK – keduanya sudah meninggal dunia.
Lalu juga nama-nama para suster AK lainnya. Yakni, Sr. Theresiani AK, Sr. Norbertine AK, Sr. Valeriana AK, Sr. Maria AK, Sr. Christina AK, Sr. Floriana AK, Sr. Yovita AK, Sr. Benedicta AK, Sr. Fidelis AK, Sr. Rosaline AK, dan Sr. Valeriani AK.
Semua ini berperan penting dalam menjalin kisah cinta dan perjuangan Kongregasi AK di Banyuwangi – khususnya di Jajag ini.
Sungguh berjuang keras dan serius
Para suster itu telah terlibat dan berjuang dari awal sejak klinik yang dikelola para suster AK ini berdiri di Jajag mulai Desember 1995. Keberadaan klinik itu tetap eksis sampai sekarang.
Perjuangan, pelayanan, pengurbanan dan kerja keras mereka itu sungguh telah membuahkan berkat bagi banyak orang.
Berterimakasih
Kami layak bersyukur atas berlimpah kasih, dukungan, bantuan dan kepedulian banyak orang yang telah diterima dan dialami segenap suster AK selama Kongregasi AK berkarya di Banyuwangi, Jatim.
Selama ini dan sejak tahun 1971 -berarti sudah lebih dari 51 tahun lamanya- keberadaan Kongregasi AK ini telah diterima dengan sangat baik oleh umat dan masyarakat.
Mereka senantiasa memperlihatkan semangatnya bagi kami. Yang selalu bersikap guyub, ramah, penuh citarasa ikatan persaudaraan yang hangat. Disertai tingginya semangat toleransi antar umat dan lintas agama.
Semua atmofir sosial yang sangat positif ini menjadikan mampu Paroki Jajag di Banyuwangi ini bisa menjadi “rumah” bagi siapa pun. Termasuk kami: Kongregasi Suster Abdi Kristus (AK) dari Ungaran, Jateng,
Demikian pula dukungan dan keterlibatan pastor paroki, warga sekitar, lembaga, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Yayasan Santa Maria Abdi Kristus dan berbagai elemen masyarakat, Pemuda Katolik, teman-teman lintas agama (Hindu, GKJW, Islam).
Keberadaan Klinik Pratama Rawat Jalan Rahayu
Berkat kerja keras para suster AJ di Banyuwangi dan dukungan banyak pihak, maka klinik yang dulunya bernama poliklinik BP-BKIA Rahayu akhirnya berhasil dapat diperjuangkan keberadaannya. Sehingga di tahun 2016, poliklinik itu malah berhasil berkembang menjadi Klinik Pratama Rawat Jalan Rahayu.
Padahal, dulu sekali, BP-BKIA Rahayu ini pernah nyaris mau ditutup, lantaran mengalami aneka keterbatasannya. Dalam perjalanan selanjutnya dan juga karena keterbatasan pula, klinik pratama itu hampir mengalami program alih fungsi menjadi Praktik Perawat Mandiri.
Namun berkat doa, perjuangan, dukungan, dan pertolongan banyak pihak pula, akhirnya pada tanggal 30 November 2021 lalu, izin operasional klinik kembali dapat diperpanjang.
Sementara itu, sebagai komunitas karya, Komunitas Jajag kami anggap telah memenuhi persyaratan menjadi satu komunitas baru yang mandiri.
Selama ini, Komunitas Jajag selalu masih menjadi bagian dari Komunitas Biara AK Hati Kudus Yesus Genteng, Banyuwangi yang telah lebih dulu hadir sebelumnya.
Keberadaan Kongregasi AK di Banyuwangi ini terjadi berkat undangan Keuskupan Malang. Sudah sejak tahun 1971 silam.
Sesuai Konstitusi
Adapun persyaratan komunitas mandiri sesuai Konstitusi dan Statuta Kongregasi AK antara lain tertulis persyaratan dan ketentuan umum sebagai berikut.
- Dapat menghayati kerasulan, doa, dan membangun komunitas kasih.
- Ada waktu-waktu untuk berdoa, belajar, rekreasi dan acara-acara bersama seperti doa, makan, pertemuan komunitas, dsb. (Konstitusi AK No. 287).
- Mampu mandiri dalam hidup berkomunitas, karya, pastoral, dan finansial.
- Jumlah anggota komunitas minimal tiga orang. (Statuta AK No. 76).
Pengalaman cinta dan pertolongan Tuhan sendiri
Merefleksikan perjalanan Komunitas Biara AK Maria Penolong Abadi Jajag sama artinya juga merefleksikan perjalanan atau pengalaman cinta dan pertolongan Tuhan sendiri.
Kongregasi AK dengan pelindung utama Maria Hamba Allah selalu dan di mana-mana setia mengimani, Bunda Maria itu pulalah yang menjadi penolong Kongregasi. Juga menjadi penolong kita semua.
Itu sebabnya Komunitas AK di Jajag, Banyuwangi, tetap berlindung pada Maria Penolong Abadi.
Kongregasi sangat bersyukur atas begitu banyak pertolongan. Sekaligus ingin meneladan Bunda Maria menjadi penolong bagi siapa pun.
Pemberkatan Biara AK Jajag Banyuwangi
Pada akhir Perayaan Ekaristi dilakukan prosesi Sakramen Mahakudus untuk kemudian ditahtakan di kapel biara. Lalu dilanjutkan pemberkatan rumah biara, pembukaan selubung papan nama biara oleh Romo Vikjen Keuskupan Malang bersama Suster Pemimpin Umum AK.
Barulah kemudian diadakan pemotongan tumpeng, acara ramah tamah, pemeriksaan kesehatan gratis bagi para lansia dan yang menjelang lansia.
Semua pelayanan ini dilakukan oleh para suster AK. Tapi juga karena dibantu oleh beberapa tenaga medis, dokter, dan perawat.
Layanan kesehatan ini kami lakukan sebagai perwujudan konkrit komitmen meneladan Bunda Maria yang selalu menjadi “penolong”.
Kiranya hal ini juga sejalan dengan yang dikatakan Santo Paulus sebagai pelindung Paroki Jajag, Banyuwangi: “Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu, demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” (Gal. 6: 2).
Semoga para suster yang kini menjadi anggota komunitas Biara AK “Maria Penolong Abadi” di Jajag, Banyuwangi -ini sangat sesuai dengan namanya- sungguh mampu menjadi penolong dan berkat bagi siapa pun.
Tuhan memberkati.
Ungaran, 27 Juni 2022
PS: Profil Kongregasi Biarawati Abdi Kristus (AK) bisa diakses di sini: https://susterabdikristus.id