Bacaan 1: Gal 1:6 – 12
Injil: Luk 10:25 – 37
SEBAGAI makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup seorang diri. Dalam kehidupan, manusia senantiasa membutuhkan orang lain. Sehebat apa pun seseorang, pada suatu saat pasti perlu bantuan orang lain.
Manusia adalah makhluk hidup yang selalu berinteraksi satu sama lain dan diciptakan untuk saling tolong menolong.
Miris jika mendengar saat sedang terjadi musibah dan ada gerakan membantu yang sedang kesulitan, namun masih pilih kasih hanya untuk kelompok tertentu saja.
Selain mereka yang sesama kelompoknya, tidak diberikan bantuan. Seolah manusia itu ada kriteria sesama dan bukan sesamanya.
Persis seperti pertanyaan ahli Taurat kepada Yesus untuk membenarkan dirinya sendiri, “Dan siapakah sesamaku manusia?”
Tuhan Yesus memberikan perumpamaan, perbandingan tiga orang yang sedang melewati seseorang sekarat akibat dirampok dengan kekerasan.
Dua orang Yahudi adalah sekelas, yaitu imam dan Lewi. Mereka pasti sama-sama tahu hukum agama tentang menolong seseorang namun nyatanya tidak mampu melakukannya.
Seorang Samaria yang direndahkan pengetahuan agamanya dan dianggap “bukan sesama Yahudi” ternyata malah mampu berbuat kebaikan.
Saya mencatat ada sembilan perbuatan baik yang dilakukan orang Samaria itu.
Menolong orang sekarat korban perampokan, menolong di tempat sepi (tak berpikir tentang risiko juga dirampok), membalut luka, membersihkan luka dengan minyak dan anggur, menaikkan korban ke atas keledainya sementara ia rela berjalan, membawa ke tempat penginapan, merawat korban, menyerahkan uang dua dinar kepada pemilik hotel agar merawat korban dan akan menggantinya jika kurang, saat ia kembali.
Orang Samaria itu menolong orang lain tanpa perhitungan untung dan rugi.
Menolong seharusnya tanpa pamrih, entah inginkan balasan atau pujian dari orang lain.
Sama seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus, “Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.”
Pesan hari ini:
Selagi masih bisa menolong dan diberi kesempatan berbuat baik maka menolonglah dan berbuat baiklah. “Pergilah dan perbuatlah demikian,” perintah Tuhan Yesus. Semua orang adalah sesama, yaitu sama-sama ciptaan Allah.
Mengabaikan orang lain berarti sama saja mengabaikan sang Penciptanya, yaitu Allah.
“Tak ada batasan menolong orang lain dalam hidup, kecuali yang kamu buat sendiri. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”