- Bacaan 1: Yer. 33:14-16
- Bacaan 2: 1Tes. 3:12-4:2
- Injil: Luk. 21:25-28,34-36
Minggu ini umat katolik sedunia memasuki masa Advent, sebuah masa persiapan spiritual. Kata ini berasal dari bahasa Latin adventus, yang berarti datang atau kedatangan Kristus. Pada awalnya merupakan masa persiapan bagi para katekumen yang akan dibaptis pada Epifani (6 Januari).
Advent merupakan empat minggu masa penantian dan persiapan untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus pada Hari Natal. Diisi dengan kegiatan berdoa dan puasa, mirip dengan masa Prapaskah.
Ada tradisi menyalakan lilin setiap minggunya, di karangan bunga Advent. Setiap lilin melambangkan tema tertentu, seperti harapan, cinta, kegembiraan, dan kedamaian, yang merupakan bagian dari nilai-nilai dalam kehidupan seorang katolik.
Masa Advent dibagi menjadi dua bagian:
- Minggu pertama dan kedua, masa persiapan kedatangan Kristus yang kedua sebagai Hakim Agung di Akhir Zaman.
- Minggu ketiga dan keempat, masa persiapan memperingati kedatangan Kristus pada Hari Raya Natal.
Bacaan-bacaan hari ini mengacu pada Advent bagian pertama, yaitu penantian Parousia (akhir zaman). Dalam injil Lukas, Tuhan Yesus mengingatkan para pengikut-Nya:
“Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, supaya kamu beroleh kekuatan untuk luput dari semua yang akan terjadi itu, dan supaya kamu tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.”
Bahwa Hari Tuhan (Parousia, akhir zaman) tidak ada yang tahu kapan datangnya. Sehingga selaku umat-Nya kita harus senantiasa siap sedia.
Hal ini juga dilakukan oleh Rasul Paulus, saat mengingatkan dan mendoakan gereja di Tesalonika:
“Kiranya Dia menguatkan hatimu, supaya tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya.”
Paulus telah mengajarkan cara hidup kristiani yang benar kepada gereja di Tesalonika. Hal itu harus dijalankan dalam rangka mempersiapkan Parousia.
Sedangkan Nabi Yesaya memberikan peneguhan kepada bangsanya Yahudi bahwa hanya orang hidup dalam kebenaran dapat bertahan di hadapan Allah.
Pesan hari ini
Mari bertekun dalam doa, hidup dalam keprihatinan dan kebenaran untuk mempersiapkan datangnya Parousia. Supaya kita kuat dan tahan berdiri di hadapan-Nya saat Dia menghakimi. “Persiapan hari ini menentukan pencapaian hari besok.”