TUMPENG berarti “tumenga ing Pangeran“; atau sikap menengadah mengucap syukur pada Allah. Keberadaan nasi tumpeng menjadi ungkapan syukur umat Paroki Santo Paulus Kleco Solo. Paroki Kleco tahun ini merayakan HUT ke-38.
Tema yang diangkat “Bangkit, Bersahabat, Berdaya Ubah, dan Berbuah”.
Perayaan syukur ditandai dengan perayaan ekaristi, pemotongan tumpeng, dan panggung hiburan yang menampilkan kreasi seni dari 13 wilayah di Paroki Kleco.
Status paroki 1 Agustus 1985
Awal perayaan ekaristi, Pastor Kepala Paroki Aloysius Kriswinarto MSF mengajak umat untuk mengingat kembali perjalanan paroki. Diawali dengan pemberkatan gereja di tahun 1980 oleh Uskup KAS waktu itu: Justinus Kardinal Darmoyuwono.
Berikutnya adalah keputusan merislis penetapan status paroki tanggal 1 Agustus 1985 oleh Uskup Agung Semarang berikutnya: Mgr. Julius Darmaatmaja SJ.
“Setiap orang memiliki kisah hidup atau sejarah. Gereja juga memiliki sejarah. Paroki Kleco memiliki sejarah yang hari ini kita rayakan saat berulang tahun ke 38.
Perayaan ulang tahun paroki akan dipimpin oleh selebran utama Romo Simon Petrus Sumargo MSF – Provinsial MSF Provinsi Jawa,” demikian isi kata pengantar Romo Kriswinarto.
Mengajak berdiskresi
Perayaan Ekaristi 38 Tahun Paroki Kleco hari Selasa tanggal 1 Agustus 2023 diikuti umat lebih dari 800 orang. Mereka hadir memenuhi segala sudut ruangan gereja.
Selebran utama Romo Provinsial MSF didampingi para konselebran yakni Romo Aloysius Kriswinarto MSF, Romo Yoseph Aris Triyanto MSF dan Romo Lioe Fut Khin MSF.
Gandum dan ilalang
Homili dipaparkan dengan merenungkan bacaan Injil Matius 13:36-43. Romo Sumargo mengajak umat mengenali gandum dan lalang yang ada di dalam diri setiap orang.
- Gandum adalah kebaikan.
- Lalang adalah sikap tidak baik diantaranya sikap kemalasan dan pembenaran diri.
Agar bisa menumbuhkan gandum dan berbuah, maka diperlukan tindakan untuk bangkit.
Tindakan bangkit dilakukan dengan diskresi, memilah dan memilih suatu tindakan, mempertimbangkan dan akhirnya melakukan tindakan yang berbuah.
“Perumpamaan tentang lalang dan gandum mengajak saya untuk ber-discernment, untuk berdiskresi, melakukan pembedaan Roh terus-menerus agar buah gandum itu yang akan dihasilkan”.
“Selain itu diperlukan pencermatan terhadap isi hati dan tindakan untuk melakukan suatu yang berdaya ubah dan berbuah,” demikian kata Romo Sumargo MSF.
Usai perayaan Ekaristi dilakukan pemotongan tumpeng dan panggung hiburan. Berbagai kreasi seni di tampilkan yang diselingi pembagian doorprize.
Perayaan 38 tahun Paroki Kleco akan dilanjutkan dengan agenda senam sehat, jalan sehat, sepeda santai dan pengecekan kesehatan dan pengobatan gratis pada Sabtu 5 Agustus 2023 yang akan datang.