DIA sudah datang. Sama seperti yang lain, wujudnya cahaya, terang sekali. Warnanya putih bersinar, menyilaukan. Rasa hangat mendadak menyelimuti tubuh saat itu. Inilah momen yang kutunggu. Aku bertemu dengan Gabriel, malaikat Tuhan yang juga dikenal dengan sebutan Jibril, Bavriel, Gibrail atau Jabrail.
Namanya mengandung makna “Tuhan adalah kekuatanku” dan dengan memanggil namanya kami mendatangkan dia. “Tanganku disentuh. Dia sedang menyembuhkan rasa sakit yang ada di perutku, bagian bawah,”ujar istriku, Retno Wulandari dengan mata tertutup.
Tanpa ba bi bu, Gabriel sudah memahami dan mengerti yang kami inginkan. Usai membawa memori istriku pada masa lampau sekitar tahun 1700 di Australia, demikian setidaknya memori memberi informasi, aku langsung memanggil malaikat yang dikatakan sebagai pamomongku (pelindungku).
Lewat mulut istriku yang malam itu kuhipnosis mencapai kondisi super conscious mind tab, Gabriel menampakkan diri di hadapannya dalam kekudusan dan kedamaian yang luar biasa, pada Sabtu (21/3/2015). “Kami mohon agar Wulan (istriku) diberi keberanian dan kemampuan untuk berani dan bisa bicara di hadapan orang, baik dalam kelompok kecil maupun besar,”ujarku mengajak Wulan berdoa memohon pada Gabriel.
Sebelum memulai, Gabriel menjulurkan tangan memegang perut kiri bawah karena rupanya ada radang di bagian itu. “Ini ada peradangan karena kurang minum,”kata Gabriel. Dia pun melanjutkan dengan memberi terangnya yang menghangatkan suasana kamar malam itu, sambil berpesan pada istriku yang saat itu menjawab dengan menganggung-angguk.
“Kamu harus berani mengungkapkan perasaan pada suamimu. Kalau berani, kamu pun akan berani berbicara di hadapan banyak orang. Belajarlah pada suamimu.Dia memang temperamenlah tapi dia sangat mencintaimu,”ujar Wulan saat kutanya apa pesan Gabriel padanya.
Rupanya Gabriel pun mengerti apa yang diinginkan istriku yang sudah menunggu lama memendam rindu ingin mendapatkan buah hati. Maklum, hingga ulang tahun perkawinan yang kesebelas ini, kami belum memiliki anak. Dia pun mengatakan sesuatu yang memang menjadi harapan kami berdua. “Jangan khawatir, kamu pasti punya keturunan. Tak lama lagi,”ujar Gabriel menegaskan.
Momen awal
Inilah momen awal aku bercakap dengan malaikat pelindungku. Sudah lama aku menginginkannya. Meski aku tidak bisa melihatnya, energinya yang luar biasa hangat dan penuh cinta juga kurasakan kala itu. Gabriel memberi banyak pesan dan mengatakan hal penting bagiku, aku kaget dibuatnya karena tiba-tiba istriku berkata,”Abdi, jagalah istrimu,”katanya tegas.
Tidak seperti sebelumnya, Gabriel sudah masuk dalam diri Wulan. Lalu dia pun melanjutkan bicara,”Jangan khawatir. Semua yang kamu inginkan, kamu rencanakan bakal berhasil. Kamu harus fokus di bidang media. Jangan yang lain,”katanya. Lalu aku pun bertanya banyak hal tentang diriku.
Aku ingin tahu apakah bila berdagang atau berjualan barang akan berhasil. Dia pun menjawab tegas,”Kamu tidak cocok jualan,”kata Gabriel. Dia pun menjawab keraguanku tentang hasratku untuk membuka rumah makan.”Kamu memang pintar masak. Bidang itu bisa tumbuh, tapi itu tidak akan lama,”kata Gabriel lagi. Gabriel pun menegaskan sekali lagi bahwa aku harus fokus dan bertekun dalam bidang media hingga aku berhasil.
Ketika saya menanyakan niat untuk membuat program video berjudul “Conversation with Angels” Gabriel justru mengatakan,”Banyak orang tidak akan percaya. Banyak manusia mengandalkan dirinya. Malaikat juga tidak mengenal agama, hanya manusia yang mengkotak-kotakkan dirinya.”
Saya pun iseng menanyakan siapakah malaikat pelindung Wulan istri saya ini, tapi Gabriel menolaknya dan bilang, “Untuk apa?”.
Ketika saya jawab,”untuk bisa memanggil nama mereka ketika dia butuh pertolongan,” Gabriel langsung menjawab dengan tegas. “Para malaikat itu tidak perlu dipanggil. Mereka langsung menolong bila dia (Wulan) butuh pertolongan, dia dulu kan malaikat,”jelas Gabriel.
Setiap orang, kata Gabriel, memiliki malaikat pelindung.”Kalau dia berbuat baik dan sering berdoa malaikat akan datang padanya. Tapi kalau tidak, malaikat akan menjauh,”katanya.
Pesan lain yang tak kalah penting pada kami adalah saran agar kami berdua rajin beribadah, baik di rumah, tempat ibadah, atau di persekutuan. Saya sendiri sudah sering menolak atau membiarkan istri beribadah ke gereja sendiri. Tentu dengan alasan dan argumen khusus. Dan saat ini, menjadi momen paling penting dalam hidupku untuk kembali ke Gereja.
Sekali lagi, rasa bungah luar biasa mendadak menjalar ke sekujur tubuh. Saat sesi hipnosis usai, aku pun bertanya sekali lagi pada Wulan tentang wujud Gabriel. “Sayapnya besar membentang memenuhi ruangan. Wajahnya tak kelihatan karena bercahaya terang, tubuh berjubah putih terang. Cahayanya putih dan memberi damai,”ujar Wulan.
Malaikat komunikator
Gabriel dikenal sebagai malaikat pembawa wahyu.Tuhan kerap kali memilih Gabriel untuk menyampaikan peran penting pada makhluknya. Tak heran bila Gabriel disebut sebagai malaikat komunikasi, sang komunikator.
Dalam berbagai kisah mistik pertemuan dengan malaikat, Gabriel sering diminta pertolongan untuk menghilangkan kebingungan. Juga dimintai kebijaksanaan untuk memutuskan sesuatu, keyakinan untuk berbuat, berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dan mendidik anak dengan baik.
Dengan warna energi putih seperti yang tampak dalam pandangan mata batin Wulan, Gabriel sering disimbolkan dengan malaikat yang sedang meniup terompet. Simbol lain yang menggambarkan dirinya adalah malaikat yang sedang memegang lentera, cermin, tameng, bunga lili, tongkat kerajaan, tombak, dan ranting zaitun.
Gabriel berperan penting dalam kisah-kisah religius dalam khasanah Islam, Judaisme, dan Kristianitas. Nabi Muhammad, perintis ajaran Islam menuturkan, Gabriel mendatanginya untuk mendiktenya menuliskan seluruh ajaran Allah dalam Qur’an.
Tradisi Kristen bahkan Islam dan Yahudi juga mempercayai Gabriel lah yang menyampaikan kabar gembira kelahiran Nabi Isa atau Yesus kepada Maria (Maryam). Dan masih banyak lagi cerita tentang malaikat ini. Dalam tradisi Gereja Katolik, baik Roma maupun Ortodoks dan beberapa aliran Kristen denominasi, Gabriel dianggap sebagai Santo (orang kudus). Dia diyakini sebagai pelindung para jurnalis, guru, kaum klerus, diplomat, duta besar dan para tukang pos.
Kalau Anda ingin berdoa dan memohon pertolongan Gabriel, berdoalah demikian,
“Gabriel, saya bersyukur pada Tuhan karena telah membuatmu menjadi pengantar pesan ilahi yang luar biasa hebatnya. Tolonglah saya/kami agar bisa mendengar yang dikatakan/ dikehendaki Tuhan atas diri kami sehingga dapat mengikuti bimbingan dan memenuhi kehendak-Nya dalam hidup ini. Lenyapkan semua kekacauan dan kebingungan dan berilah kami kebijaksaan yang saya/kami butuhkan agar bisa membuat keputusan dan yakin dalam bertindak sesuai keputusan itu. Ajari kami/saya bagaimana berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Ajari juga bagaimana mendengarkan dengan baik orang yang memberi pesan penting bagi kami/saya”. Amin.