Bacaan 1: Ibr 8:6-13
Injil: Mrk 3:13-19
Janji adalah hutang, demikian kata orang. Perlu sebuah komitmen tinggi untuk mampu menepati janji.
Janji yang tidak ditepati tentu membuat pihak lain kecewa, sakit hati dan merugikan yang membuat janji karena akan dicap orang yang tidak bisa dipercaya.
Tahun 2023 dan 2024 adalah tahun politik dimana bangsa Indonesia akan melaksanakan pemilihan Presiden dan anggota parlemen. Biasanya akan banyak janji-janji oleh mereka yang akan maju baik sebagai anggota dewan maupun presiden.
Namun belum tentu ‘janji baik’ itu akan ditepati.
Kamu yang pernah diingkari janji tentu sangat memahami situasi itu.
Allah pernah mengalaminya juga, saat Ia menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir. Mereka akan diutus menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain. Namun mereka gagal memahami pengutusan itu dan berkali-kali menolaknya selama empat puluh tahun perjalanan di gurun.
Tentu Allah kecewa dan sedih, sehingga angkatan tua Israel itu tidak diperkenankan masuk ke ‘Tanah Terjanji’.
Namun demikian, Allah tidak pernah membatalkan ‘Perjanjian-Nya’ dengan bangsa Israel. Allah justru memperbaharuinya.
“Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan dengan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka,* pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir.
Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka,”
Janji itu terus Dia perbaharui melalui Putera-Nya, Tuhan Yesus Kristus. Tuhan menunjuk dan mengutus dua belas rasul-Nya untuk melanjutkan karya pengutusan-Nya. Dan pada zaman ini pun, Tuhan Yesus juga mengutus para pengikut-Nya setelah menerima baptisan.
Tuhan menginginkan semua umat-Nya bahagia bersama-Nya, untuk itulah kita diutus.
Tuhan berjanji akan menjadi Allah bagi umat-Nya, menjaga dan menyejahterakannya. Asal umat punya komitmen untuk menepati janji untuk terus mengimani-Nya serta melaksanakan kehendak-Nya.
Sebab Allah tidak pernah ingkar janji
Pesan hari ini
Allah telah memberi teladan untuk selalu komitmen pada janji-Nya maka manusia harus setia pada-Nya.
Tetap teguh dalam iman dan melaksanakan kehendak-Nya. “Ada tiga hal yang tidak boleh dilanggar: janji, kepercayaan, dan hati seseorang.”