KAWAN-kawan terkasih,
Beberapa hari yang lalu, kita kehilangan tokoh besar: Kardinal Carlo Maria Martini SJ. Secara pribadi saya belum pernah ngobrol dengan almarhum. Cuma pernah berjabat tangan, sekedar menyapa basa-basi, mendengarkan kotbah dan ceramahnya di televisi, dan membaca banyak bukunya.
Salah satu bukunya yakni Sulle strade del Signore (Dalam Jalan-jalan Tuhan Kita) selalu menemani saya ke mana-mana sejak di Itali dulu. Salah satu ucapannya yang terkenal adalah “Dio non ’e cattolico!” – Tuhan itu tidak beragama Katolik!
Di dunia ini, saya yakin begitu banyak orang yang kagum dan sangat menghormati Kardinal Martini. Banyak yang menjadi fans beratnya, termasuk saya – dan mungkin juga – Mgr. Suharyo, Uskup KAJ sekarang ini.
Mengunjungi Jakarta
Di zaman Mgr. Leo Soekoto dulu, Mgr. Martini pernah datang ke Jakarta. Beliau mampir ke Jakarta sesudah menghadiri satu pertemuan di Asia. Di Jakarta, selain menengok kolega Jesuitnya yakni almarhum Mgr. Leo Soekoto, Kardinal CM Martini juga ingin menyaksikan konsep gereja lingkungan di KAJ.
Oleh Pak Sriyono, Ketua Komisi Kateketik KAJ waktu itu, Mgr. Martini diajak misa wilayah dan bertemu umat di salah satu lingkungan Paroki Sunter. Menurut Mgr. Ricardo Fontana (Uskup Agung Spoleto Italia yang sekitar tahun 1980 juga pernah menjadi Staf Kedutaan Vatikan di Jakarta), konon Mgr. Martini kagum dengan koleganya Uskup Agung Jakarta Mgr. Leo Soekoto SJ.
Dan itu adalah keputusan Mgr. Leo Soekoto SJ yang pernah berani membuat keputusan ‘revolusioner’ dalam gereja yaitu mengalokasikan sedikitnya 30% hasil kolekte dari semua paroki di KAJ harus diberikan kepada orang miskin. Karena keputusan ini, maka sampai sekarang semua kolekte misa pada hari Minggu di seluruh gereja di KAJ langsung dimasukkan 30% bagiannya untuk orang miskin via Dana Sosial Paroki.
Sangat sedikit, atau bahkan hampir tidak ada keuskupan di dunia ini – termasuk keuskupan super kaya seperti Milano – yang telah membuat keputusan sehebat keputusan mendiang Uskup Agung Jakarta waktu itu: Alm. Mgr. Leo Soekoto SJ. (Bersambung)
Photo credit: Alm. Kardinal Carlo Maria Martini SJ (CBS News)
Artikel terkait:
-
Alm. Kardinal CM Martini SJ Pernah Menjabat Rektor Institut Biblicum dan Universitas Gregoriana Roma (2)
-
Alm Kardinal CM Martini SJ: Gereja Katolik Ketinggalan Zaman, Mundur 200 Tahun ke Belakang (3)
-
Alm. Kardinal Carlo Maria Martini SJ: Gereja Katolik Sudah ‘ Capek’ (4)
-
RIP Kardinal Carlo Maria Martini, SJ