“Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.” (Luk 6, 45)
MENDENGARKAN cerita wayang merupakan teman di dalam perjalanan atau teman dalam kesendirian. Ada beberapa lakon wayang yang tersimpan dalam HP dan siap diputar kapan saja. Penggemar wayang tidak hanya senang mendengar cerita, tetapi juga suka menonton pentas wayang.
Dari sekian banyak wayang yang ditata, mereka rupanya mempunyai bentuk mulut yang berbeda-beda. Seorang dalang menyebutkan ada tujuh jenis mulut wayang, seperti: mulut mingkem, mulut mesem, mulut mrenges, mulut njeber dan mulut ngablak. Mulut mingkem milik wayang yang punya kekuatan dan kuasa luar biasa, seperti dewa atau begawan. Mulut mesem milik wayang yang suka tersenyum dan gembira, seperti para punakawan. Mulut mrenges, njeber dan ngablak biasanya milik wayang raksasa yang jahat dan tidak baik.
Jenis-jenis mulut wayang rupanya memberi gambaran tentang sifat, perangai atau karakter pemiliknya. Wayang baik mempunyai bentuk mulut yang berbeda dengan wayang dengan karakter jahat atau tidak baik. Sang dalang pun sering memberikan jenis suara yang berbeda antara wayang baik dan wayang tidak baik. Pembedaan jenis mulut rupanya tidak hanya terbatas dalam dunia pewayangan, tetapi juga dalam kehidupan manusia.
Dalam kehidupan bersama, sering ada orang yang dikenal memiliki ‘mulut ember’ dan ada juga yang dikenal memiliki ‘mulut emas.’ ‘Mulut ember’ merupakan sebutan yang ditujukan kepada orang yang senang nggosip, tidak bisa menyimpan rahasia dan mudah bercerita pada banyak orang tentang banyak hal. Orang mudah ‘memuntahkan’ apa yang ada di dalam hatinya kepada siapa saja, tanpa empan papan dan empan waktu. ‘Mulut emas’ merupakan sebutan bagi orang yang disukai kata-kata atau ucapannya, karena ucapannya sungguh inspiratif, meneguhkan dan menguatkan, menghibur, membawa rasa tenang dan damai.
Seorang yang dikenal bermulut emas adalah Yohanes Krisostomus. Kata-katanya terasa tajam dan menyengat bagi para pendosa dan penjahat; tetapi mendatangkan pujian bagi yang taat pada kehendak Tuhan. Apa yang keluar dari mulut merupakan luapan dari perbendaharaan hatinya yang terdalam.
Apa isi perbendaharaan hatiku dan apa yang sering keluar dari mulutku? Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)