Bacaan 1: Ef 6:10 – 20
Injil: Luk 13:31 – 35
MANUSIA memiliki beragam watak, dari yang baik hingga tidak baik termasuk orang yang sulit dinasihati.
Itulah masalah sosial yang sering kita hadapi dalam bermasyarakat. Watak buruk tidak hanya mereka yang suka mengganggu namun juga orang yang merasa paling benar dan sulit dinasihati.
Ego-nya terlalu tinggi untuk bisa bersikap rendah hati.
Orang semacam ini susah diajak bicara karena hatinya terlalu keras membatu untuk menerima nasihat.
Jika Tuhan Yesus hanyalah seorang manusia biasa, mungkin Ia sudah sebel sama orang-orang Yahudi terutama golongan Farisi. Mereka seolah berbaik hati memberi tahu Yesus agar menyingkir sembunyi dari kejaran Raja Herodes yang mengancam membunuh-Nya.
Padahal hati mereka penuh dengan penolakan terhadap-Nya. Berkali-kali diberi nasihat bahwa Dia adalah Mesias namun tetap saja menolak bahkan mau membunuh-Nya. Paham Kitab Suci namun mata hatinya tertutup.
Allah tidak akan mengijinkan seseorang menghalangi rencana-Nya, meski mereka kadang diberi ruang untuk ambil bagian dalam pelaksanaannya.
Tuhan Yesus harus menjalani kisah sengsara dan wafat di Yerusalem, sama dengan nasib para nabi dan utusan lainnya yang dibunuh oleh bangsa Yahudi.
Sebab Yerusalem adalah lambang kekerasan hati melawan para nabi. Tuhan Yesus meratapi kota, Ia merasa sebagai nabi terakhir yang harus mati di Yerusalem
“Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu.
Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.”
Roh jahat terus mengintai dan mencari waktu yang tepat untuk memperdaya manusia maka peperangan melawannya tak kan pernah usai hingga hari ini.
Untuk itu, Rasul Paulus menasihati jemaat Efesus dan kita semua, agar selalu waspada dan mengenakan pakaian perang rohani.
Pakaian perang rohani itu adalah; kebenaran sebagai ikat pinggang, keadilan sebagai baju zirah, injil kedamaian sebagai kasut kaki, iman sebagai perisai, keselamatan sebagai ketopong dan firman Allah sebagai pedang Roh.
Bertahan dalam doa kepada Roh demi semua orang kudus dan juga mendoakan Rasul Paulus agar diberi kekuatan dalam pewartaan injil.
Pesan hari ini
Bukalah hati untuk menerima Hikmat Allah dan jangan menjadi bebal sehingga tidak mengenal-Nya. Selalu siaga dan mengenakan pakaian perang rohani karena roh jahat sedang mengintai.
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.
“Kadang-kadang, pilihan terbaik adalah menerima. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”