Home BERITA Animasi Hidup Berkeluarga Paroki Lurasik

Animasi Hidup Berkeluarga Paroki Lurasik

0

SELAMA empat jam, Komisi Keluarga Keuskupan Atambua (Komkel KA) memberikan pembinaan dan animasi hidup berkeluarga bagi pasutri-pasutri muda katolik umur pernikahan 0-5 tahun di Paroki St. Petrus dan St. Paulus Lurasik Keuskupan Atambua (Jumat, 17/03/2017).

Bersama Ketua Komkel KA Sr. Fridolin Teme, SSpS bersama Gregorius Am’isaz, sebelas pasutri utusan dari lingkungan-lingkungan se-paroki Lurasik memulai kegiatan dari pkl. 10.30 dengan Doa Pasangan Suami-Istri yang diucapkan seluruh peserta. Sesi pertama diawali pemaparan visi dan misi Komkel oleh oleh Sr. Fridolin.

“Komisi keluarga Keuskupan Atambua sebagai motivator, animator, koordinator dan fasilitator atas seksi pembinaan keluarga di paroki-paroki se-Keuskupan Atambua melaksanakan kegiatan ini demi visi terciptanya keluarga-keluarga Kriatiani sebagai Gereja kecil (Ecclesia domestica) yang beriman, mandiri, sejahtera, dan hidup dalam cinta kasih Kristus,”ujar RD Yudha Pramana mengawali acara.

Selanjutnya, para pemateri menyampaikan bahan tentang spiritualitas Keluarga Katolik dan keindahan hidup berkeluarga. Penekanan ada pada spiritualitas sebagai fondasi bagi keluarga Kristiani karena tujuan inti dari seluruh keluarga Kristiani adalah saling membahagiakan. Untuk mencapai kebahagiaan keluarga yang relatif dibutuhkan modal, perjuangan dan ketekunan serta pengharapan.

Gregorius Am’isa di sesi kedua menyampaikan tantangan keluarga masa kini dan cara menghadapinya. Ka’ Ois, sapaan pria ini, membawakan materi dengan penuh semangat hingga mampu membuat peserta tetap semangat di siang yang panas. Kesulitan ekonomi dan tantangan hidup sosial budaya menjadi topik utama yang menjadi perhatian dalam pembahasan materi sesi ini.

Kedua sesi ini diakhiri tanya jawab peserta dengan pemateri. Keseluruhan kegiatan ditutup dengan doa penyerahan keluarga kepada Bunda Maria oleh peserta.

Pastor Paroki Lurasik, RD. Yohanes Oki bersyukur atas kedatangan Komisi Keluarga di paroki ini. “Saya menyadari banyak persoalan perkawinan di paroki ini, sehingga dengan kegiatan ini mudah-mudahan makin banyak keluarga yang menyadari hakikat hidup berkeluarga. Pada akhirnya angka persoalan keluarga dapat ditekan,”ujarnya.

Para peserta juga sangat antusias dengan kegiatan ini. Mereka menganjurkan agar kegiatan ini diadakan untuk lebih banyak pasutri. “Kami senang karena bisa tahu banyak hal untuk hidup keluarga kami, apalagi untuk kami yang masih muda dalam perkawinan. Kami ingin kegiatan ini juga diberikan untuk semua keluarga, supaya semua kami maju dan berkembang menjadi keluarga yang makin baik dari hari ke hari,” Ungkap Hironimus Manek, salah seorang peserta.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version