Home BERITA Apa dan Bagaimana STIPAR Ende, Flores (2)

Apa dan Bagaimana STIPAR Ende, Flores (2)

0
Para mahasiswa STIPAR Ende saat mengikuti program paparan promosi kegiatan merawat lingkungan bersama Romo Ferry SW dari Eco Camp Bandung. (Dok Romo Ferry SW)

INI sekedar catatan pribadi tentang apa dan bagaimana STIPAR (Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa) Ende, Flores, NTT.

STIPAR (Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa) Ende berdiri sejak tahun 1990. Didirikan sebagai wujud tanggapan pimpinan Gereja Lokal atas hasil Musyawarah Pastoral (Muspas) Keuskupan Agung Ende (KAE) tahun 1987 dan 1988.

Rekomendasinya adalah mengharuskan Gereja melibatkan kaum awam dalam karya pastoral; serta perlunya menyiapkan tenaga pastoral (katekis) yang berkualitas.

Dari INSTIPAR menjadi STIPAR

Sebelumnya sudah ada D2/D3 Filial IPI Malang di Ende yang dikenal dengan nama INSTIPAR (Institut Pastoral Atma Reksa) Ende.

Berdasarkan SK Uskup Agung Ende Nomor 34.I/SK/KUS/VI/1990 tanggal 25 Juni 1990, penyelenggaraan STIPAR Ende diserahkan kepada Yayasan Persekolahan Santo Petrus Ende.

Kampus STIPAR Ende tampak dari depan dan kampus di halaman dalam. (Romo Ferry SW)

Visi pendirian STIPAR Ende

Pada tanggal 10 Januari 1994 diperoleh izin operasional sekaligus untuk perubahan nama dari INSTIPAR ke STIPAR dan berstatus terdaftar.

Sejak awal berdirinya, STIPAR mengusung visi sebagai berikut: “Terbentuknya Pendidik dan Pengajar Agama Katolik serta rasul awam yang profesional, beriman teguh, Pancasilais, tanggap dan tangguh, memiliki semangat prakarsa, pembaharu, menghayati etos kerja dan mandiri melalui kinerja lembaga yang sehat”.

Perjalanan pengelolaan lembaga pendidikan para rasul awam ini dari tahun ke tahun tidak selalu mulus, melainkan penuh tantangan. Akan tetapi, kehadiran para pendahulu sebagai inisiator dan pendiri, antara lain: Romo Yosep Lalu, Romo Bosco Terwinju, Bapak Yakobus Papo, Bapak Theo Uheng, Bapak Bernadus Bate -semuanya telah meninggal- membuat STIPAR tetap eksis sampai sekarang.

Masih ada sejumlah nama dosen yang pernah mengabdi dan telah meninggal dunia. Yakni, Romo Aleks Ganggu SVD, Romo John Dami Mukese SVD, Bapak Lorens Lado, Bapak Petrus Watu. Serta beberapa yang telah memasuki masa purna bakti: Romo Lukas Leo, Bapak Herman Tambuk, Bapak Aleks Reba.

Penulis bersama para pengampu prodi di STIPAR Ende; saat akan dimulainya paparan mempromosikan kegiatan merawat lingkungan; sebagian fasilitas ruang kuliah. (Romo Ferry SW)
Penulis bersama sejumlah mahasiswa STIPAR Ende, Flores. (Dok. Romo Ferry SW)

Perubahan program studi dan nama gelar

Pada tahun 2017 -sesuai kebijakan Ditjen Bimas Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia- terjadi perubahan nama program studi.

  • Dari semula bernama Prodi Pendidikan dan Pengajaran Agama Katolik (PPAK) kini berubah menjadi Prodi Pendidikan Keagamaan Katolik (PKK).
  • Juga terjadi  perubahan gelar bagi para lulusan dari Sarjana Agama (S.Ag) menjadi Sarjana Pendidikan (S.Pd).
  • Saat itu pula STIPAR merumuskan kembali visinya. Yakni: “Menjadi Lembaga Perguruan Tinggi yang unggul dan kompetitif dalam bidang Ilmu Keagamaan Katolik di Indonesia Tahun 2025”.

Misi STIPAR Ende

  • Mengelola STIPAR Ende secara profesional menjadi lembaga Pendidikan Tinggi Agama Katolik yang terpercaya.
  • Melaksanakan dan mengembangkan Pendidikan Keagamaan Katolik secara profesional sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
  • Melaksanakan dan mengembangkan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam bidang ilmu Keagamaan Katolik sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
  • Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) secara professional berlandaskan Iman Katolik.
  • Mengembangkan kerjasama dengan berbagai lembaga/instansi terkait dan stakeholders untuk keberlanjutan pelaksanaan program dan/atau pembukaan program studi baru.
Fasilitas untuk kegiatan rohani seperti perayaan ekaristi di kapel kampus STIPAR Ende. (Romo Ferry SW)

Tujuan STIPAR Ende

  • Menjadi perguruan yang unggul karena bermutu di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
  • Menghasilkan lulusan kompetitif yang mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menyelesaikan masalah-masalah kekinian yang muncul dalam masyarakat dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan keimanan.
  • Memberikan pelayanan yang maksimal bagi seluruh stakeholders.
  • Menjadi perguruan tinggi yang akuntabel mencirikan good governance.
  • Menjadi mitra (partner in progress) bagi Gereja dan pemerintah.
  • Menjadi perguruan tinggi yang mandiri.

Strategi STIPAR Ende

  • Mengintensifkan layanan bagi mahasiswa: bidang penalaran, kerohanian, seni,  kewirausahaan, kesehatan dan olahraga.
  • Meningkatkan kualitas dosen: studi lanjut ke jenjang S3, pelatihan, studi banding, peningkatan jabatan akademik dan keanggotaan profesi.
  • Menerapkan pembelajaran berbasis internet.
  • Membangun jejaring kerjasama dengan berbagai mitra strategis: pemerintah, alumni, keuskupan, paroki, institusi Gereja internasional, PT unggul, pengguna lulusan, dan sebagainya.
  • Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan publikasi.
  • Mencari dana tambahan melalui jejaring kerja sama dan pengembangan unit produksi.

Semboyan STIPAR Ende: “Ad Maiorem Dei Gloriam – Demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar.”

Prodi PKK Stipar Ende telah terakreditasi BAIK oleh BAN PT pada bulan Mei 2023. Saat ini, STIPAR juga sedang menanti izin operasional dari Kemeterian Agama untuk memulai prodi baru: Prodi Pendidikan Konseling Pastoral.

Jumlah mahasiswa yang aktif saat ini (per-11 September 2023) sebanyak 842 oranG; terdiri 120 laki-laki dan 722 perempuan. Dengan rincian: 138 mahasiswa sedang menjalankan KKN dan 704 sedang studi di kampus.

Dosen STIPAR saat ini berjumlah 26 orang. Terdiri dari 14 imam diosesan, 1 suster CIJ, 11 dosen awam (7 dosen laki-laki dan 4 dosen perempuan) serta 1 pastor campus ministry.

Selain itu, ada 11 tenaga kependidikan yang menangani biro administrasi pendidikan dan keuangan (4 orang), sistem informasi (2 orang), perpustakaan (2 orang), sarana prasarana (1 orang) dan 2 orang satpam.

Hingga saat ini, STIPAR telah menghasilkan 2.004 alumni. Mereka pada umumnya berkarya sebagai guru agama dan katekis (rasul awam) di berbagai wilayah: Flores, Timor, Sumba, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Papua. Ada juga yang menjadi misionaris (bruder SVD), politisi, dan wiraswasta.

Kompleks STIPAR saat ini selain terdiri atas tiga unit bangunan untuk kepentingan ruang kuliah, aula dan fasilitas pendukung lainnya. Juga ada unit asrama puteri dan asrama puetra.

Saat ini, ada 176 mahasiswa yang memilih tinggal di asrama: 11 orang putera dan 165 puteri. Mereka didampingi oleh Romo Trendz Pr dan Sr. Theodora CIJ.

Kampus Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa (STIPAR) Ende, Flores. (Romo Ferry SW)

Pimpinan STIPAR dan unit-unit terkait periode 2020–2024

  • Ketua Sekolah: Romo Frederikus Dhedhu alias Romo Ferry.            
  • Waket I – Bidang Akademik: Romo Yohones Don Bosko Bhodo alias Romo Yonas.
  • Waket II – Bidang Non Akademik: Romo Yoh. Fransiskus Siku Jata alias Romo Frans.
  • Kaprodi PKK:  Ignasius Suswakara (Pak Ignas).
  • Kepala Lembaga Penjaminan Mutu: Romo Fransisikus ZM Deidhae (Romo Feri).
  • Campus Ministry: Romo Marianus Patris. (Selesai)

Baca juga: Promosi Pentingnya Kegiatan Konservasi Lingkungan di Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa (STIPAR) Ende (1)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version