Home BERITA Apa Kata Mereka tentang Kematian Khaddafi?

Apa Kata Mereka tentang Kematian Khaddafi?

0

LIBYA bersorak kegirangan mengiringi tewasnya Sang Kolonel Muammar Khaddafi yang diberitakan kena tembakan di bagian kepala saat terjadi perang kota antara pasukan loyalisnya dengan milisi pemberontak. Semuanya larut dalam suka cita, seakan tewasnya Sang Kolonel akan mengubur dalam-dalam kisah pemerintahan otoriter di negeri kaya minyak di Afrika Utara dalam kurun waktu 42 tahun terakhir. Dan kini –setelah Sang Kolonel tewas mengenaskan di gorong-gorong jalan—maka terbitlah bab baru dalam sejarah Libya.

Tak kurang para pemimpin dunia pun ikut bersorak-sorai. Selain “menyusukuri” meninggalnya Sang Kolonel –sesuai harapan banyak orang dan ambisi Barat untuk “menggoyang” dan  kemudian “melenyapkan”—para pemimpin dunia juga melempar harapan. Kata mereka, semoga selepas kepergian Sang Kolonel, Libya berjalan pada tahapan sejarah baru yang lebih demokratis dan makmur.

Berikut ini beberapa komentar para pemimpin dunia menyikapi kematian Sang Kolonel.

Presiden AS Barrack Obama:

“Ini merupakan hal yang tidak bisa kita elakkan Dan memang harus terjadi: semua pemerintahan otoriter harus segera berakhir secepatnya.”

 

 

Sekjen NATO Anders Fogh Rasmussen:

“42 tahun sudah Khaddafi menguasai Libya dan kini saatnya datang hari akhir. Semoga Libya meniti sejarah baru ke depan sembari menutup babak sejarah lama yang kelam. Rakyat Libya berhak menentukan masa depannya sendiri. Mereka harus mampu menyisihkan berbagai perbedaan dan bekerjasama membangun masa depan. Saya mengimbau agar Dewan Pemerintahan Transisi bisa mengendalikan situasi agar jangan sampai terjadi kekerasan terhadap masyarakat sipil Dan balas dendam terhadap sisa-sisa loyalis Khaddafi”.

PM Inggris David Cameron:

“Kematian Kolonel Khaddafi menjadi momentum tepat guna mengenang para korban kekerasan rezim Khaddafi. Saya pribadi mengajak mengenang para korban pemboman pesawat Pan Am di Lockerbie, Skotlandi, almarhum Yvonne Fletcher  Dan mereka yang menjadi korban kekerasan IRA”.

Kanselir Jerman Angela Merkel:

“Hari ini menjadi moment penting bagi seluruh rakyat Libya. Perang kotor yang digelorakan Khaddafi untuk memberangus rakyatnya sendiri kini mulai berakhir. Kami berharap babak sejarah baru di Libya segera terukir menuju pemerintahan yang demokratis. Jerman akan tetap berkomitmen membantu rakyat Libya mewujudkan demokrasi, penegakan hukum, Dan rekonsiliasi nasional.”

Presiden Perancis Nicolas Sarkozy:

“Tewasnya Khaddafi telah membuka babak baru, setelah selama delapan bulan terakhir ini Libya didera kekerasan. 40 tahun setelah hidup dalam cengkeraman pemerintahan otoriter, kini saatnya masyarakat Libya menjadi merdeka di atas tanahairnya sendiri.”

Presiden Uni Eropa Jose Manuel Barroso & Presiden Dewan Eropa Herman Van Rompuy

“Tewasnya Khaddafi menjadi berita menggembirakan untuk melepaskan diri dari sejarah kelam yang ditandai dengan resim otoriter dan kejam. Kini saatnya Libay mengukir sejarah baru.”

Sekjen PBB Ban Ki-moon:

“Hari ini mengakhiri masa panjang selama 42 tahun rezim otoriter di Libya. Kini saatnya menutup lembaran kelam itu Dan membuka babak baru menuju masyarakat demokratis, mengupayakan rekonsiliasi nasional, penegakan hukum, Dan hormat akan HAM.”

Presiden Venezuela Hugo Chavez:

“Saya sempat menelpon Presiden Kuba Raul Castro Dan kami berdua punya firasat, inilah babak akhir Khaddafi. Saya sedih mendengar berita kematiannya. Ia benar-benar dibantai. Ini sungguh penodaan atas hidup. Apa lagi yang bisa saya katakan tentang peristiwa ini?”

Sumber: CNN International

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version