- Bacaan 1: Ef 2:12-22
- Injil: Luk 12:35-38
“Damai Sejahtera” adalah sebuah salam yang sering diucapkan oleh dan kepada umat Kristiani. Diterjemahkan dari bahasa Ibrani “Shalom”, yang artinya keselamatan, kesejahteraan, keamanan dan kedamaian.
Secara luas mencakup aspek seluruh kehidupan manusia mulai dari relasi antara manusia dengan Tuhan, antar manusia dan dengan lingkungan dimana manusia hidup. Sesuatu yang mengajarkan manusia untuk hidup dalam harmoni dengan Tuhan, sesamanya dan lingkungannya.
Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Rasul Paulus menyebut Tuhan Yesus sebagai “Damai Sejahtera kita”. Sebab Dia-lah yang mendamaikan:
- Antara manusia dengan Allah
- Antar manusia (Yahudi dengan non Yahudi)
Orang Yahudi menganggap orang non Yahudi itu kafir (tidak mengenal Allah) atau tidak tahir. Namun oleh kematian dan kebangkitan-Nya maka kita semua setara di mata Allah.
“Karena Dialah damai sejahtera kita, yang
- telah mempersatukan kedua pihak
- telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
- telah membatalkan Hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya,
dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.”
Sebelum dibaptis menjadi Kristen maka orang-orang Efesus termasuk kelompok kafir yang dipisahkan dari “orang-orang pilihan atau kudus” (Israel baru). Namun setelah dibaptis maka kini menjadi satu keluarga Allah yang juga memiliki hak waris (kasih karunia Keselamatan) dan tak ada lagi “tembok pemisah”.
Menjadi Kristen artinya harus terus “bekerja” mengerjakan hal-hal yang mendatangkan Keselamatan. Sama seperti yang dikisahkan dalam perumpamaan Tuhan Yesus,
“Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.”
Pesan hari ini
Tuhan Yesus adalah “Damai Sejahtera kita”.
Dia telah mendamaikan manusia dengan Allah melalui kematian dan kebangkitan-Nya.
“Teguhkanlah imanmu dalam Kristus, karena hanya Dia yang mampu memberikan damai sejahtera di tengah kehidupan yang penuh tantangan.”
