Arti Sebuah Nama

0
Yang mengasihi Aku dalam nama-Ku by Anthony Falbo.

Sabtu 23 Desember 2023.

  • Mal. 3:1-4; 4:5-6;
  • Mzm. 25:4bc-5ab,8-9,10,14;
  • Luk. 1:57-66

DALAM hidup manusia, “nama” adalah sesuatu yang sangat penting. Sebegitu pentingnya sehingga seseorang tidak berani memberi nama sembarangan kepada anak atau cucunya. Jika terjadi kesalahan pemberian nama (keberatan nama), maka di etnis tertentu ada tradisi mengganti nama dengan ritual khusus.

Nama adalah hal penting bagi kita, dengan nama kita bisa membedakan seseorang dengan sebutan atau panggilan namanya, namun ada hal yang jauh lebih penting dari sekedar nama panggilan, apakah nama kita dikenal orang? Dikenal sebagai orang baik atau sebaliknya? Apakah nama kita dikenal Tuhan?

“Sudah satu tahun ini, bapakku tidak lagi bisa mengingat namaku dan nama saudara-saudaraku,” kata seorang bapak.

“Meski diingatkan setelah lima menit akan tanya lagi siapa namamu,” lanjutnya.

“Padahal bapaklah yang memberi nama kepadaku dan saudara-saudaraku namun kini dia terkena penyakit hingga kehilangan memori,” ujarnya.

“Namun begitu, bapak tahu bahwa kami adalah anaknya karena dia mau selalu dekat dengan kami, bahkan ketika saya mau pamit pulang, dia peluk saya dan minta supaya secepatnya datang lagi,” lanjutnya.

“Saya merasa meski bapak melupakan namaku dan nama saudaraku, tapi dia bisa merasakan kehangatan dan perhatian kami,” sambungnya.

“Bapak tidak bisa mengingatkan nama kami, namun dia mengenal kebiasaan dan ungkapan hati kami dalam bentuk cinta dan perhatian,” tegasnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: Namanya adalah Yohanes. Dan merekapun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah.”

Dua hari menjelang perayaan Kelahiran Kristus, Penginjil Lukas memperdengarkan kepada kita narasi kelahiran Yohanes Pembaptis.

Kelahiran Yohanes Pembaptis menunjukkan kepada kita tentang karya agung Tuhan dalam sejarah manusia dan keterbatasan kita dalam memahami “pola pikir” Tuhan atas hidup kita.

Tak dapat disangkal, Tuhan sering kali melakukan sesuatu yang baru dalam hidup kita, yang kadang melampaui akal sehat manusiawi kita.

Dalam kisah Yohanes Pembaptis, keluarga besar dan tetangga yang menaati tradisi memiliki ide sendiri agar anak itu dipanggil dengan nama ayahnya. Melalui Elisabet dan Zakharia, Tuhan melakukan sesuatu yang baru. Nama anak itu akan mencerminkan hal baru yang sedang dilakukan Tuhan baginya. Ketika Zakharia mengatakan bahwa nama anak itu adalah Yohanes, disebutkan bahwa orang-orang menjadi heran dan terkejut.

Ada campur tangan Tuhan dalam nama kehidupan Yohanes dan dalam nama kita semua. Nama kita baik atau tidak, harum dan tidaknya nama kita tergantung kualitas sikap dan perbuatan kita.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah namaku harum atau menjadi bahan gunjingan orang lain?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version