Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Asal Bisa Kudengar Suaramu Kasihku

Asal Bisa Kudengar Suaramu Kasihku

0
Merindu kekasih

Bacaan 1: Kid 2: 8-14

Injil: Luk 1:39-45

Merindukan seseorang, bagiku merupakan salah satu perasaan yang paling tidak menyenangkan. Banyak alasan untuk merindu, dikala sepasang kekasih saling berjauhan, LDR, berpisah sementara atau ditinggalkan maka rasa rindu kerap hadir.

Dalam sebuah relasi, rasa rindu menjadi bukti bahwa dua orang saling mencintai. Namun, rindu tidak hanya ada pada relasi antara sepasang kekasih, tapi juga pada hubungan pertemanan, keluarga dan tentu saja dengan Tuhan.

Salah satu kerinduan adalah mendengar suara kekasih.

Zaman dulu, jika seseorang merindu maka diungkapkan dalam sebuah surat. Berbeda di zaman sekarang, orang tinggal angkat “hand phone” dan bisa mendengar suara kekasih.

Nyanyian lembut cinta musim semi dilantunkan oleh penulis kitab Kidung Agung. Si gadis terkurung di rumah, di balik dinding, jendela dan kisi-kisi. Ia mendengar ajakan kekasihnya: musim dingin telah usai, sekarang adalah waktunya untuk mencinta.

“Bangunlah manisku, jelitaku, marilah!

Karena lihatlah, musim dingin telah lewat, hujan telah berhenti dan sudah lalu.

Merpatiku di celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramu dan elok wajahmu!”

Suara lembut cinta mampu memberi semangat untuk menyingkirkan segala rintangan meski hanya untuk mendengarkannya.

Hanya oleh karena suara lembut sebuah salam dari Maria, maka anak dalam rahim Elizabeth saudarinya itu melonjak kegirangan. Sebab Maria adalah wanita yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Oleh salam itu pula, Elizabeth menjadi kepenuhan Roh Kudus.

Elizabeth pun membalas salam dari Maria tersebut,

“Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.

Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?

Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.”

Pesan hari ini

Panggilan suara-Mu adalah kerinduan yang sangat kuat, suara yang senantiasa ingin kudengar. Suara-Mu selalu penuh kasih yang memberiku kekuatan dahsyat.

Asal bisa kudengar suara-Mu Tuhan.

“Memimpikanmu adalah pelarian terbesarku.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version