SIAPA yang berani membayar mahal, maka dialah penguasa jagad politik. Ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di Korea ketika Negeri Ginseng ini ada dalam pelukan penjajahan Jepang.
Alkisah, tiga serangkai direkrut oleh Sang Kapten untuk misi rahasia, yakni membunuh perwira militer Jepang dan seorang pengusaha Korea, sang kolabutor penguasa imperial Jepang. Untuk tugas nan rahasia ini, misi mulia ini jatuh ke tangan Ahn Ok-yun, Chu Sang-ok alias Big Gun dan Hwang Deok-sam.
Masing-masing anggota tiga serangkai ini punya keahlian matang di bidangnya masing-masing. Ahn, satu-satunya cewek, dikenal sebagai penembak jitu. Big Gun ahli senjata, dan Hwang dikenal sebagai ahli bahan peledak.
Sayangnya, di tengah upayanya mendekati targetnya, justru Sang Kapten yang merekrut mereka balik arah. Karena iming-iming uang besar, ia malah membocorkan misi rahasia untuk membunuh perwira militer Jepang dan sang kolaburatornya yang asli orang Korea ini.
![assasination3](http://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2015/12/assasination3-e1450355240219.jpg)
Dengan plot cerita sangat panjang, lengkap dengan intrik keluarga, Assassination memang layak mendulang pujian. Film besutan Korea ini mempesona, bukan hanya karena Ahn (Jun Ji-hyun) –seperti lazimnya gadis-gadis Seoul– yang rupawan nan bening dan cantik posturnya, lalu tembakannya pun juga tak pernah meleset. Tapi juga, intrik keluarga yang sangat memuakkan: Bagaimana seorang ayah tega membunuh istrinya sendiri, karena perbedaan prinsip politik yang mereka anut.
Istri, seorang Korea, patriotik tulen. Ia berdiri di balik semua gerakan anti Jepang di China. Sementara, suaminya, juga orang asli Korea, lebih suka berpaling kepada Jepang demi kekuasaan, pengaruh dan uang.
Assasination besutan sutradara Korea ini berakhir tragis. Semua anggota tiga serangkai tewas, selain sosok perempuan penembak jitu yang menawan ini. Lolosnya dia dari sergapan musuh terjadi, karena pengorbanan pihak lain yang bergeming menancapkan semangat anti imperialisme Jepang, meski iming-iming uang tetap senantiasa mengintainya.