DENGAN tema “Ekonomi Agung Allah Air Easa Anggur” Uskup Keuskupan Atambua, Mgr. Dominikus Saku memberi rekoleksi untuk para pastor, suster, bruder dan frater se Dekenat Belu Utara, Atambua, NTT, Kamis, 30 Maret 2017 di Aula St. Dominikus, Emaus, Atambua.
Deken Belu Utara, Rm. Stefanus Boisala, membuka acara rekoleksi ini dengan mengucapkan selamat datang kepada para peserta. Ia mengimbau para peserta rekoleksi agar mengikuti rekoleksi ini dengan harapan bahwa Tuhan selalu menyertai kita.
“Selamat datang untukmu sekalian. Puasa kita memasuki hari yang ke-30 dengan tema; ‘Keluarga Katolik Berwawasan Ekologis.’ Kita akan bersama dalam rekoleksi ini untuk melihat bersama apa yang dinamakan Ekonomi Agung Allah. Marilah kita megikuti rekoleksi ini dengan penuh harapan Tuhan memanggil kita akan akan menyertai kita.”
Mgr. Dominikus Saku menghantar rekoleksi ini dengan mengajak para partisipan menyadari bahwa bumi merupakan ‘ibu kita’, tempat hunian kita yang harus dikelola secara baik dan bertanggung jawab.
Ada tiga poin penting yang ditekan oleh Mgr. Domi Saku yakni:
- Pendidikan: Yang paling penting adalah pendidikan. Kita harus mendidik diri kita bahwa alam itu datang Tuhan. Alam adalah ibu kita yang harus dikelola secara bertanggungjawab.
- Konservasi: Ini berkaitan dengan penanaman kembali serta perawatan yang baik agar alam tetap terpelihara dengan baik.
- Pemberdayaan budaya atau masyarakat lokal. Kita disadarkan bahwa dengan memelihara alam, sikap kita dan cita rasa kita juga ikut diberdayakan.
Dalam kaitannya dengan tema rekoleksi, pertanyaan yang muncul adalah: Bagaimana kita menjadikan air rasa anggur di Dekenat Belu Utara ini?
Karya Pastoral di Keuskupan Atambua bisa disamakan dengan suasana pesta perkawinan di kana. Kalau air melambangkan manusia yang fana, berapa Sumber Daya Iman (SDI), Sumber Daya Alam (SDA), yang ada pada kita untuk diberdayakan Yesus menjadi roti anggur untuk dunia? Hidup dengan kwalitas apa dan kwantitas berapa yang kita siapkan untuk diubah oleh Yesus demi sukaicta dunia ini? Ini menjadi pertanyaan yang perlu harus direfleksikan terus menerus dalam karya pastoral.
Kegiatan rekoleksi berlangsung seharian ini dilanjutkan dengan informasi pastoral yang dipandu oleh romo Deken Belu Utara bersama, Bapak Yosef Helo, selaku sekertaris umum Pusat Pastoral Emaus, serta ditutup dengan doa dan santap bersama, di rumah makan Emaus.