Menurut dia, guna menggali potensi tersebut pemerintah Provinsi Papua telah sepuluh tahun terakhir ini menggelar lomba cipta menu yang terbuat dari pangan lokal daerah setempat.
Pangan lokal sangat berguna untuk menumbuh-kembangkan sikap kreatif ibu-ibu rumah tangga yang berada didaerah dalam mengelola pangan tersebut menjadi menu yang mempunyai cita rasa selera tinggi dan yang terutama pemenuhan gizi keluarga.
“Lomba cipta menu ini, selain menyambut hari pangan sedunia yang ke-32 juga untuk menggali, melestarikan dan memperkenalkan kepada masyarakat luas, apa saja itu menu asal Papua,” katanya.
Lebih lanjut pria asal Manado, Sulawesi Utara itu katakan, bahwa selama ini masyarakat luas hanya kenal Sagu sebagai makanan pokok orang Papua, padahal masih banyak aneka pangan lokal seperti ubi jalar atau “betatas” yang biasa dikonsumsi oleh suku besar di kabupaten Jayawijaya, ada juga keladi atau singkong yang biasa disantap oleh warga pesisir pantai.
Dan kita tahu bahwa untuk hidup sehat, cerdas dan kreatif, setiap manusia mengkonsumsi aneka pangan secara seimbang, baik berasal dari pangan sumber karbohidrat, protein (nabati dan hewani) serta vitamin dan mineral.
“Kita tahu bahwa pangan lokal di sekitar kita di berbagai daerah di Papua sangat banyak, ada sagu, ubi jalar, singkong, ketela pohon, buah merah dan lain-lain. Belum lagi hasil lautnya yang melimpah. Ini semua perlu kita kelola dan lestarikan,” katanya.
Secara terpisah, ketua rombonagn dan koordinator Pokja III Tim PKK asal kabupaten Mamberamo Raya, Ny Dericha Runtuboy-Iwanggin, SE, mengatakan bahwa pihaknya baru pertama kali mengikuti lomba cipta menu ditingkat provinsi.
“Mamberamo Raya baru pertama kali ikuti lomba cipta menu. Kami harapkan lomba ini bisa memberikan pengetahuan baru dalam mengelola pangan lokal dari kabupaten lainya,” katanya.
Perempuan paruh asal Kurudu, Serui, itu juga berharap, bahwa lomba cipta menu yang diselengarakan oleh pemerintah provinsi lewat dinas terakait sangat tepat untuk melestarikan dan memperkenalkan menu asal kabupaten/kota yang ada diwilayah tersebut.
“Saya kira cara agar menu asal Papua bisa bertahan dengan lomba seperti ini, dan mungkin kedepan lomba ini bisa terus dilaksanakan,” katanya.
Seperti diberitakan, tim PKK kabupaten Waropen keluar sebagai juara satu dalam lomba cipta menu tingkat kabupaten yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan provinsi Papua digedung Otonom, Kota Jayapura.
Untuk juara dua diraih oleh tim PKK kabupaten Mamberamo Raya, juara tiga dari PKK kabupaten Merauke dan juara favorit diraih oleh kabupaten Supiori. Sedangkan tim PKK kabupaten Nabire meraih juara spesifik pangan lokal serta Waropen juga meraih juara pengunjung terbanyak.
“Juara satu dan berhak mewakili Papua dalam lomba cipta menu tingkat nasional adalah tim PKK asal Kabupaten Waropen,” kata ketua tim juri lomba cipta menu, Damino, A.Md, Par.
Lomba cipta menu tersebut diikuti oleh sembilan diantaranya dari kabupaten Nabire, Waropen, Yapen, Supiori, Mamberamo Raya, Merauke, Mapi, Jayawijaya dan Kota Jayapura.