Bacaan 1: Ayb. 38:1.8-11
Bacaan 2: 2Kor. 5:14-17
Injil: Mrk. 4:35-40
Saat Covid-19 sedang merebak di dunia ini kehidupan seolah berhenti. Sama seperti saat kita diatas bahtera melewati badai ganas, kehidupan seolah berhenti dan tidak tahu kapan selesainya badai itu. Saya sedang berada di luar kota saat dinyatakan terinfeksi virus Covid sehingga harus “diasingkan” sendirian.
Kebetulan istri dan anak sulung juga terinfeksi di rumah, sehingga anak bungsu harus “diasingkan” sendirian di rumah yang lain.
Dalam kesendirian di kota lain, saya harus berjuang mengatasi “badai” itu. Membayangkan keluarga yang terpisah satu sama lain. Pernah terpikir apakah Tuhan sedang tidur.
Banyak korban berjatuhan akibat “Badai Covid-19” termasuk sahabat-sahabat terdekatku. Sungguh situasi yang sebetulnya cukup mengerikan.
Ingin berteriak sama seperti para murid dalam bacaan hari ini, “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?”
Lambat laun, kita merasakan kehadiran Tuhan dan membuktikan bahwa Ia tidak sedang tidur. Ia membawa kehidupan baru yang lebih baik di saat ini. Mereka yang telah mendahului bukan berarti tidak beruntung, namun Tuhan memang memanggilnya.
Dalam bacaan hari ini, para murid kalang kabut diterpa badai di tengah Danau Galilea. Saat itu Yesus sedang tidur di buritan kapal dan mereka sepertinya marah melihat-Nya. Namun Tuhan menyadarkan, bahwa kebersamaan dengan-Nya akan baik-baik saja.
Diperlukan keteguhan iman untuk mengarungi “badai kehidupan”.
“Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”
Tegurnya pada mereka.
Tuhan kadang memang hadir dalam “badai kehidupan” sama seperti yang dikisahkan oleh penulis Ayub:
“Siapa telah membendung laut dengan pintu, ketika membual ke luar dari dalam Rahim, ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya; ketika Aku menetapkan batasnya, dan memasang palang dan pintu; ketika Aku berfirman:
Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan!”
Jawab-Nya dalam badai.
Sebagai seorang yang mengimani Kristus maka harus menyadari akan kasih-Nya dan tidak perlu kuatir sebab ia sudah menjadi milik Kristus.
“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”
Demikian kata Rasul Paulus.
Pesan hari ini
Sebagai milik Kristus maka tidak perlu kuatir akan binasa. Kita sudah menjadi ciptaan baru, “bad day” pasti berlalu.
“Harapan dapat mengalahkan rasa takut jika kita percaya.”