INJIL hari ini (Mark 12:18-27) berbicara tentang kebangkitan orang mati. Beberapa orang Saduki yang tidak percaya akan hal itu bertanya kepada Yesus (Mark 12:19). Mereka membuat ilustrasi dengan mengacu pada Kitab Suci (Ulangan 25:5; Mark 12:20-23). Dengan demikian, mereka mengira bahwa argumennya benar.
Ternyata, argumen mereka itu salah. Mengapa?
Pertama, mereka mengutip Musa tanpa mengerti Kitab Suci secara benar (Mark 12:24). Banyak mengutip Kitab Suci tidak menjamin omongan orang itu benar.
Kedua, Tuhan membangkitkan orang mati ke dalam hidup yang baru (Mark 12:25). Orang Saduki tidak memahami itu, karena mereka tidak percaya akan adanya kehidupan setelah kematian.
Ketiga, mereka mengira bahwa hidup dalam dunia kebangkitan sama dengan hidup di dunia ini. Yang benar, dalam kebangkitan manusia hidup seperti para malaikat di surga (Mark 12:25). Mereka tidak kawin atau dikawinkan (Mark 12:25). Mengapa demikian?
Pertama, di surga orang tidak perlu melahirkan keturunan untuk mempertahankan hidupnya. Mereka tidak akan mati.
Kedua, perkawinan di dunia ini menunjukkan bahwa manusia membutuhkan teman hidup. Orang tidak memerlukan hal itu ketika berada di surga. Semua orang berada dalam relasi sempurna. Ketiga, perkawinan di dunia adalah gambaran perkawinan surgawi di mana Tuhan bersatu dengan manusia dalam relasi kasih abadi.
Yesus melengkapi jawaban-Nya dengan mengutip kisah tentang pengalaman rohani Musa (Mark 12:26). Pada saat itu, Tuhan menyatakan bahwa Dia adalah Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub (Keluaran 3:6; Mark 12:26). Ketiganya sudah lama mati, tetapi masih hidup di hadapan Allah.
Jawaban Yesus itu membantah argumen orang Saduki yang berkata bahwa tidak ada kehidupan setelah kematian. Yesus juga meruntuhkan pendapat mereka bahwa tidak ada hidup yang kekal.
Injil hari ini mengajar kita memahami kebangkitan orang mati dan kehidupan kekal. Salah satu caranya adalah dengan memahami Kitab Suci secara benar. Jangan seperti orang Saduki yang merasa mengerti Kitab Suci ternyata pendapatnya keliru.
Rabu, 5 Juni 2024
Peringatan Santo Bonifasius, Uskup dan Martir
HWDSF