Bahagia itu Bersyukur

0
Bahagia

Bacaan 1: Yes 7:1-9

Injil: Mat 11:20-24

Setiap orang pasti ingin bahagia, namun bagaimanakah atau apakah bahagia itu?

Banyak ahli mendefinisikan tentang bahagia. Salah satunya adalah Sherry Benton (pendiri dan kepala bagian sains sumber terapi online, TAO Connect di Golden, Colorado) malah mengatakan bahwa tidak ada satu konsep kebahagiaan yang berlaku untuk setiap individu.

Benton menambahkan, kebahagiaan tidak memerlukan hal-hal yang sempurna. Bahkan mengejar kesempurnaan dalam hidup, justru bisa membuat manusia merasa kurang bahagia.

Dalam bacaan hari ini, Tuhan Yesus mengecam tiga kota: Khorazim, Betsaida, dan Kapernaum.

Mereka adalah kota-kota yang sering disinggahi Tuhan Yesus dan disitu Ia banyak membuat mukjizat, apalagi Kapernaum adalah tempat tinggal (rumah) Tuhan Yesus. Namun sepertinya mereka tidak pernah mensyukuri semua karunia mukjizat tersebut dan tidak mau bertobat dari kesalahan (dosa penyembahan berhala).

Tuhan Yesus bahkan membandingkan dengan kota-kota yang hidup keagamaannya adalah kafir (Tirus, Sidon, Sodom serta Gomorah) namun mau percaya kepada-Nya. Misalnya, perempuan Siro-Fenisia memohon kepada-Nya untuk menyembuhkan anaknya yang kerasukan setan. Ia percaya (meski ia kafir) bahwa Yesus dengan kuasa Ilahi-Nya mampu mengusir setan.

“Celakalah engkau Khorazim!…

Celakalah engkau Betsaida!…

…Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.

Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati!

Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.”

Demikian kecam-Nya atas sikap tidak mau bersyukur dan bertobat bagi ketiga kota tersebut.

Bangsa Yehuda juga sering mengeraskan hati pada-Nya maka hari penghukuman pun tiba, mereka akan diserang oleh Rezin, Raja Aram yang berkolaborasi dengan Pekah bin Remalya, Raja Israel.

Melalui Nabi Yesaya, Allah meminta mereka untuk bertobat dan teguh dalam iman sehingga perlindungan Allah akan mereka dapatkan.

“Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut karena kedua puntung kayu api yang berasap ini, yaitu kepanasan amarah Rezin dengan Aram dan anak Remalya.”

Demikian janji perlindungan-Nya.

Pesan hari ini

Manusia telah banyak menerima kelimpahan berkat namun sering tidak mau mensyukurinya.

Kecaman Tuhan Yesus kepada tiga kota tersebut (yang tidak mensyukuri karunia mukjizat) hendaknya menjadi peringatan kita semua.

“Bersyukur adalah cara menikmati keindahan dan arti dari kebahagiaan hidup.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version