Home BERITA Bahagia Sejati

Bahagia Sejati

0
Sr. Agnes Lucy.

Bacaan 1: Gal 3:22 – 29
Injil: Luk 11:27 – 28

APAKAH artinya bahagia?

Mungkin jawaban atas pertanyaan ini akan beragam. Banyak situasi yang bisa mengungkapkan rasa bahagia.

Kata orang, bahagia itu sederhana.

Bahagia karena, bisa berkumpul keluarga, berbagi cerita, bisa memberi, menjadi diri sendiri dan melihat anak-anak berhasil.

Suster Lucy Agnes, dalam foto tampak begitu sederhana dengan jubah khas pengikut Ibu Teresa. Di saat orang lain mengejar kekayaan harta, ia malah memilih meninggalkan kehidupannya yang bergelimang harta. Ia memilih melanjutkan kehidupannya sebagai seorang suster biarawati sejak 2018.

Gadis lulusan S-2 sebuah Universitas di Amerika Serikat memilih hidup sederhana dan melayani umat.

Sang biarawati merupakan anggota keluarga bos perusahaan Djarum. Artinya masuk dalam keluarga kaya di Indonesia.

Hari ini, Tuhan Yesus memberikan definisi bahagia secara rohani, bahagia sejati bersama Allah. “Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya,” demikian sabda-Nya.

Bahwa bahagia itu ukurannya tidak melulu secara duniawi.

Suster Lucy Agnes memilih mendengarkan firman Allah dan memeliharanya dalam pelayanan kepada kaum miskin.

Hukum Taurat diturunkan kepada bangsa Yahudi agar mereka bisa hidup baik sesuai kehendak Allah.

Hukum itu sebagai penuntun bagi kita sampai Kristus datang, demikian ajaran Rasul Paulus kepada jemaat Galatia dan juga kita umat Kristen saat ini.

Sejak saat dibaptis maka kita adalah anak-anak Allah. Bersatu dalam sebuah persekutuan (koinonia) yang memiliki iman sama kepada Kristus sebagai Kepala jemaat.

Sebagai koinonia maka kita memiliki kesetaraan sebagai saudara dalam Kristus. Tidak ada lagi Yahudi dan non Yahudi, tidak ada lagi hamba atau tuan, pria atau wanita namun kita adalah satu dalam Kristus.

Pesan hari ini

Bahagia itu sederhana namun bisa jadi sulit bagi orang lain. Bisa mendengarkan firman Allah dan memeliharanya adalah bahagia sejati.

Allah telah mewahyukan Diri-Nya dalam Kristus maka kita menanggapinya dalam iman agar menjadi pewaris janji Allah kepada Abraham.

“Jangan khawatir tentang kegagalan, khawatir lah tentang peluang yang kamu lewatkan ketika kamu tidak mencoba sesuatu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version