Home BERITA Bahayanya Nikah tak Seiman

Bahayanya Nikah tak Seiman

0
Ilustrasi: Relasi cinta mengikat janji saling setia. (Ist)

Bacaan 2: 1Raj 11:4 – 13
Injil: Mrk 7:24 – 30

HIDUP di Indonesia mau tidak mau harus mengakui hidup dalam keberagaman, baik suku maupun agama. Konsekuensi dari situasi ini adalah adanya kawin beda agama atau tak seiman.

Empat masalah

Harus diakui, pasti ada masalah jika sebuah pernikahan berlangsung dengan pasangan yang tidak seiman.

Paling tidak ada empat macam masalah yang bisa dilihat dalam sebuah pernikahan beda iman:

  1. Ketidaknyamanan.
  2. Rasa tidak aman (menarik untuk mau pindah keyakinan atau murtad).
  3. Rasa tidak nyaman secara sosial, karena selalu menjadi sasaran pandang masyarakat.
  4. Rasa was-was. Jangan-jangan anak-anaknya besok ikut atau tertarik agama pasangannya.

Ada perasaan tidak nyaman bahwa seseorang yang harus hidup bersama pasangan yang dianggap “salah” secara iman.

Terutama saat berbincang berkaitan dengan iman dalam keluarga.

Namun, mungkin saja ada yang tetap nyaman.

Ada rasa tidak aman, merasa pasangan akan menarik dirinya mengikuti apa yang diimaninya. Juga ada rasa tidak nyaman secara sosial, terkait pandangan masyarakat.

Berikutnya, adalah rasa was-was terhadap iman anak-anaknya, akan mengikuti siapa.

Raja Salomo terkenal sebagai raja yang sangat bijaksana dan penuh hikmat, namun akhirnya jatuh kepada penyembahan berhala.

Tidak tanggung-tanggung isterinya ada sekitar tujuh ratus dan d iantara mereka ada yang tidak seiman, menyembah berhala, seperti anak Firaun, perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon, dan Het.

Dengan kondisi seperti itu, Salomo menjauhi Tuhan serta mengabaikan firman-Nya lalu jatuh dalam penyembahan berhala.

Memang ia tidak murtad, namun mendua dalam iman, menyamakan Allah dengan ilah lain sehingga menimbulkan murka-Nya.

Injil memang harus diwartakan pertama-tama kepada bangsa Yahudi, dan mereka telah ditunjuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain untuk mengenal Tuhan.

Hal ini sungguh tersirat dalam sabda-Nya kepada perempuan Siro Fenisia:

“Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.”

Injil harus tuntas (kenyang) diwartakan kepada bangsa Yahudi sebelum diberikan kepada “anjing” (sebuah perumpamaan bagi bangsa selain Yahudi).

Namun karena terjadi penolakan oleh bangsa Yahudi, maka injil pun akhirnya diberikan juga kepada bangsa-bangsa lain.

Pesan hari ini

Betapa bahayanya menikah dengan pasangan yang beda iman, Raja Salomo telah merasakan akibatnya.

Kuatlah dalam imanmu agar diselamatkan.

“Berjuanglah menindas segala hawa nafsu dan teguhkanlah hatimu hanya kepada Yesus Kristus. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version