Home BERITA Bangunan Runtuh, 22 Tewas di Lahore

Bangunan Runtuh, 22 Tewas di Lahore

0

Sedikitnya 22 orang tewas, 15 diselamatkan dan lebih dari selusin lainnya masih terperangkap di bawah reruntuhan bangunan yang ambruk menyusul ledakan boiler di Kota Lahore,  Pakistan timur, dua hari lalu, kata laporan-laporan media Rabu.

Insiden itu terjadi sekitar pukul 08.30 waktu setempat Senin ketika 62 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, yang bekerja di dalam gedung tiga lantai milik satu perusahaan farmasi di daerah berpenduduk padat Kota Hassan, di wilayah Lahore.

Wakil Komisaris Lahore Ahad Cheema mengatakan kepada media bahwa pabrik obat hewan telah beroperasi di daerah tersebut selama 30 tahun dan itu runtuh setelah ledakan ketel uap.

Direktur Jenderal tim penyelamatan Rizwan Nazeer mengatakan kepada wartawan, bahwa sedikitnya 35 orang, terutama perempuan dan anak-anak, telah ditemukan, dan menambahkan bahwa dari 22 yang tewas, 16 adalah perempuan.

Dia mengatakan bahwa para petugas penyelamatan telah menemukan seorang wanita 60-tahun dalam keadaan hidup dari reruntuhan.

Wanita itu aman dan tanpa cedera 31 jam setelah  berada di bawah reruntuhan.

Dia mengatakan, para petugas penyelamat tidak menggunakan pemotong berat untuk menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin dari bawah reruntuhan tersebut.

Seorang pria juga diselamatkan dari reruntuhan setelah 47 jam tetapi masih dalam kondisi kritis setelah dia dilarikan ke rumah sakit.

Operasi penyelamatan masih berlangsung di lokasi, melibatkan 120 penyelamat, para petugas manajemen kota dan sukarelawan ikut mengambil bagian dalam operasi bantuan. Namun para pekerja penyelamatan mengatakan bahwa setelah 58 jam kemungkinan bertahan hidup di bawah puing-puing sangat tipis.

Sementara itu, bertindak atas perintah Kepala Menteri Punjab Shahbaz Sharif, polisi telah melakukan beberapa penggerebekan untuk menangkap pemilik pabrik itu.

Pemilik pabrik telah melarikan diri ke Dubai, kata beberapa saluran TV lokal.

Penduduk setempat mengatakan perusahaan farmasi beroperasi secara ilegal di daerah permukiman tersebut dan ditutup dua kali oleh lembaga penegak hukum pada saat warga setempat mengajukan kasus itu di pengadilan sipil, yang mengupayakan penutupan pabrik karena terletak di daerah perumahan padat penduduk.

Kepala Menteri Shahbaz Sharif telah membentuk  penyelidikan beranggotakan tiga orang  untuk menyelidiki insiden tersebut dan menyampaikan laporan pada Kamis.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version