INI benar-benar banjir bandang. Tak pernah terjadi seperti ini dalam satu abad terakhir ini. Namun, lantaran hujan deras berhari-hari, terjadilah luapan air di Sungai Rhein di Jerman.
Dampaknya terjadi di Liege (Belgia) dan Limburg (Negeri Belanda). Lantaran kedua kota itu berlokasi tidak jauh dari garis perbatasan mereka dengan Jerman.
Media internasional menyebut, korban tewas karena dampak banjir bandang itu lumayan banyak. Lusinan orang telah tewas, begitu berbagai media Barat menyebut angka berbeda-beda.
Maklum. Ini masih berita yang akan berkembang sesuai data terakhir yang diperoleh oleh masing-masing kantor berita.
Di Jerman, wilayah paling parah terdampak banjir adalah North Rhine-Westphalia, Rhineland-Palatinate, dan Saarland. 30 orang dipastikan telah tewas di salah negara bagian Jerman. 50 orang lainnya dinyatakan telah hilang.
Kanselir Jerman Angela Merkel yang saat ini tengah berkunjung ke Amerika Serikat dan bertemu dengan Presiden Joe Biden menyebut bencana ini sebagai “mala petaka besar”.
“Di Washington ini, hati dan pikiran saya tetap bersama warga Jerman di tanahair kita semua,” ungkap Kanselir Merkel.
Kunjungan Merkel ini bisa jadi merupakan perjalanan terakhirnya sebagai Kanselir Jerman sebelum nanti di musim gugur akan mengakhiri masa dinasnya selama 16 tahun terakhir ini.
Enam orang tewas karena dampak banjir terjadi di Liege, Wallonie, Belgia, yang langsung berbatasan dengan North Rhine-Westphalia Jerman.
Wilayah Limburg di Negeri Belanda juga mengalami kondisi parah.
Banjir bandang ini menyebabkan lumpuhnya jalur-jalur transportasi yang melintasi tiga kawasan terdampak banjir tersebut.
Otoritas Maastricht di Negeri Belanda sudah wanti-wanti agar semua penduduk Heugem dan Randwyck segera meninggalkan rumah mereka, lantaran dikhawatirkan Sungai Meuse akan meluap dan terjadi banjir.
PS: Berita ini diolah dari berbagai sumber.
