Home BERITA Bapa Nyata dalam Segalanya

Bapa Nyata dalam Segalanya

0
Ilustrasi: Hasil alam dari Laut China Selatan di sebuah resto pinggir jalan utama di Shantou, Tiongkok (Mathias Hariyadi)

Kamis, 16 Juni 2022

  • Sir. 48:1-14.
  • Mzm: 97:1-2.3-4.5-6.7.
  • Mat. 6:7-15.

DOA mestinya berangkat dari pergulatan batin dalam menghadapi kenyataan hidup sehari-hari.

Bukan hanya melafalkan teks doa yang bisa meluncur dari bibir tanpa tautan hati.

Doa tidak sekedar aktivitas pribadi, namun sebuah dialog batin dengan Tuhan dalam keheningan

Wawanhati dengan Tuhan terjadi karena Tuhan pertama-tama menaruh kasih cinta-Nya yang tulus dalam hati kita dan mengundang kita untuk menjawab cinta-Nya.

“Saya percaya bahwa semua yang terjadi di dalam hidupku ini buah dari kasih Tuhan yang saya minta dalam doa,” kata seorang ibu.

“Jika hanya mengandalkan kekuatanku sendiri, rasanya semuanya tidak mungkin terjadi seperti saat ini,” lanjutnya.

“Tuhan itu sangat baik, Dia adalah penghibur yang ulung dan penunjuk arah kehidupan yang pasti,” ujarnya.

“Sejak suamiku meninggal dan uang modal usaha serta tabungan habis untuk biaya perawatan suamiku, aku benar-benar mengandalkan Tuhan semata,” katanya dengan jujur.

“Saya yang sebelumnya tidak menangani pekerjaan. Namun sepeninggal suamiku, saya harus berjuang untuk itu. Saya seakan dibimbing dan diarahkan untuk melakukan banyak hal yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan,” lanjutnya.

“Semuanya berjalan mengalir begitu saja. Meski kadang disertai keraguan, kebimbangan, dan kecemasan,” katanya.

“Saat pandemi itu sungguh segalanya menjadi tidak mudah. Bahkan usaha suamiku harus tutup. Tetapi kami tetap harus membayar beberapa karyawan hingga usaha itu benar-benar tidak bisa jalan lagi,” lanjutnya.

“Saya di dalam doa hanya mohon petunjuk pada Tuhan supaya bisa menemukan jalan baru sesuai dengan kemampuanku. Akhirnya aku menutup usaha suamiku dan kemudian bating stir membuat rumah makan,” kisahnya.

“Melalui berbgai media sossial aku minta anakku buka PO dan betapa terkejutnya saya karena mendapat sambutan yang baik dengan banyak pemesanan,” lanjutnya.

“Setelah lima bulan, saya ajak kembali beberapa karyawan yang dulu bekerja untuk usaha suamiku hingga mereka bisa bekerja kembali,” imbuhnya.

“Saya benar-benar takjub bahwa Tuhan akan memberikan rezeki yang secukupnya seperti dalam doa Bapa Kami. Hal itu benar-benar kami alami,” ujarnya.

“Saya percaya sekali bahwa Tuhan itu ada dan Dia tahu segala pergulatan batin kami, dan Dia tidak akan diam saja ketika kami minta sesuatu pada-Nya,” tegasnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Lagi pula dalam doamu itu, janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan.

Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.”

Yesus menginginkan agar kita semua sungguh mengasihi Bapa-Nya yang di surga sama sebagaimana Dia mengasihi-Nya.

Kita harus mengasihi Bapa karena Bapa telah mengasihi kita dengan sepenuhnya. Dia tidak pernah menunggu lama untuk mengulurkan tangan menolong kita.

Yesus ingin agar kita semua merasa lapar dan haus akan kehidupan dalam Roh yang diberikan-Nya seiring dengan kedatangan-Nya di dunia, suatu kehidupan yang dicerminkan dalam setiap permohonan yang ada dalam doa Bapa Kami.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku percaya penuh pada cinta Bapa?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version