Home KITAB SUCI & RENUNGAN HARIAN Renungan Harian Barnabas Sarikromo dan Romo van Lith

Barnabas Sarikromo dan Romo van Lith

0
Ilustrasi - Peristiwa baptisan pertama di Sendangsono. (Yosef.web.id)

Puncta 10.04.24
Rabu Paskah II
Yohanes 3: 16-21

SENDANGSONO tidak bisa dilepaskan dari pribadi Sarikromo. Dia adalah “dukun sakti” yang tinggal di Bukit Menoreh. Dia sering semadi di bawah pohon Sono di daerah Semagung. Suatu kali dia menderita sakit kudis. Sudah banyak dukun dan orang pinter yang berusaha menyembuhkan penyakitnya, tetapi tidak berhasil.

Ketika dia sedang bersemadi di bawah pohon Sono, dia mendapat wangsit agar pergi ke arah timur laut, ke Muntilan. Di sana ada orang tinggi besar berpakaian putih yang bisa menyembuhkan penyakitnya.

Lalu Sarikromo bernazar, kalau sakitnya sembuh dia akan mengikuti orang itu dan menyebarkan keyakinan orang yang menyembuhkannya.

Dengan susah payah, dia berjalan ke Muntilan dan bertemulah dia dengan Broeder Kersten dan diantar ke Romo Van Lith. Broeder merawat sakitnya dan Romo Van Lith mengajari iman Katolik.

Akhirnya sembuhlah Bapak Sarikromo dan dia memenuhi nazarnya ikut menjadi Katolik dan menyebarkan iman yang baru ini kepada orang-orang di sekitar Bukit Menoreh.

Puncak pewartaannya terjadi pada tanggal 14 Desember 1904, sebanyak 173 orang dibaptis di Sendangsono oleh Romo van Lith.

Kisah Para Rasul menceritakan bagaimana jemaat makin bertambah banyak karena pewartaan Petrus dan rasul-rasul lainnya. Mereka hidup sehati sejiwa, guyub rukun dan saling menolong. Mereka disenangi oleh banyak orang.

Petrus dan rasul-rasul mengajar dan membuat mukjizat. Banyak orang sakit disembuhkan. Mereka juga mengusir roh-roh jahat. Iman dan karya sosial kesehatan berjalan bersama. Maka jumlah orang yang percaya makin bertambah.

Hal ini membuat irihati para imam kepala dan orang-orang Yahudi. Mereka menangkap para rasul dan dimasukkan ke penjara. Tetapi Allah menolong mereka melalui malaikat yang membebaskan mereka.

Tuhan mengutus mereka untuk terus mewartakan Kabar Gembira tentang kebangkitan Yesus. Mereka terus berbuat baik dan mengajarkan iman akan Yesus Kristus. Tugas ini tidak mudah, banyak tantangan.

Yesus sudah mengatakan kepada Nikodemus. “Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah.”

Irihati dan kebencian adalah perbuatan kegelapan. Mereka membenci terang. Maka Petrus ditangkap dan dipenjara. Tetapi perbuatan terang selalu menang mengalahkan kegelapan. Perbuatan terang dilakukan dalam jalan Allah.

Mari tiada henti kita terus bersaksi.

Sinar mentari sungguh cemerlang,
Membakar kulit jadi kepanasan.
Wartakan selalu perbuatan terang,
Walau harus menghadapi tantangan.

Cawas, selalu berbuat baik
Rm. A.Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version