Anak Kecil

0
Belajar dari anak-anak
  • Bacaan 1: Keb. 2:12,17-20
  • Bacaan 2: Yak. 3:16-4:3
  • Injil: Mrk. 9:30-37

Saat menjumpai perilaku yang salah pada orang dewasa, sering ada kata canda: “wah…masa kecilnya tak bahagia ni.” Ya, masa kecil memang masa-masa bahagia dan menyenangkan, bebas tanpa beban.

Tetapi, justru ada banyak nilai luhur bisa diambil dari sifat anak kecil untuk orang dewasa, misalnya:

  • Ketulusan hati
  • Rendah hati
  • Polos dan jujur
  • Ceria dan hidup apa adanya
  • Tak pilih-pilih teman
  • Suka berbagi
  • Tidak iri hati
  • Dan masih banyak lagi

Namun demikian, banyak yang meremehkan perilaku kehidupan anak-anak. Anak-anak dianggap tidak penting karena merupakan sosok lemah dan hanya bisa bergantung pada orang tuanya.

Injil hari ini menyuguhkan pengajaran penting dari Tuhan Yesus. Kita semua para pengikut-Nya diminta untuk belajar mengasihi pihak lain dari anak kecil. Tidak membeda-bedakan dalam mengasihi pihak lain. Peduli pada kaum lemah (seperti anak-anak) dan yang terpinggirkan.

Sebab Tuhan sering hadir dalam diri kaum lemah,

“ _Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku._” Sabda-Nya.

Singkirkan iri hati sebagai sumber dari segala kejahatan, demikian Santo Yakobus menasihati orang-orang Kristen Yahudi melalui suratnya.

“Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?”

Bahaya dari iri hati serta nafsu dunia juga digambarkan oleh penulis Kitab Kebijaksanaan.

Iri hati termasuk salah satu dari tujuh dosa pokok. Dosa yang mampu mendatangkan perbuatan dosa lainnya sehingga sungguh membahayakan. Dalam perikop Kitab Kebijaksaan hari ini, iri hati membuahkan perbuatan dosa lainnya, yaitu:

  • mencobai Allah
  • keinginan menganiaya
  • membunuh

“Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya.

Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya.

Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya…”

Pesan hari ini

Ada banyak sifat injili dalam diri anak-anak maka saat kehilangan arah dalam hidup serta iman, ada baiknya melihat sifat anak-anak.

Sifat injili itu, tidak iri hati, selalu rendah hati, jujur, sukacita, tidak sombong dan sebagainya.

“Aku lebih suka fokus pada perjalananku daripada memperhatikan irisan iri hatimu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version