Home BERITA Belajar dari Bendahara Tak Jujur

Belajar dari Bendahara Tak Jujur

0
Pendita Durna -tokoh wayang. (Ist)

Puncta 8 November 2024
Jum’at Biasa XXXI
Lukas 16: 1-8

DALAM pewayangan kita mengenal tokoh Pandita Durna. Dia adalah guru yang disanjung-sanjung dan dipuja-puji oleh Kurawa dan Pandawa. Padahal ajaran, nasehat dan wejangannya tidak lebih bijaksana daripada Resi Bisma.

Maka ada yang membuat singkatan nama Durna menjadi “uDUR sing ora aNA”. Membicarakan hal-hal yang tidak ada alias omong kosong atau hoaks saja.

Sama dengan pepatah yang berbuyi “Tong Kosong Berbunyi Nyaring.” Banyak bicara tetapi tidak bermutu isinya.

Salah satu contohnya, ketika dia menyuruh Werkudara mencari “Banyu Suci Perwita Sari di dasar samudera raya. Werkudara tidak menemukan air suci itu. Memang air suci itu tidak ada. Itu hanya “sanepan” atau kiasan. Air kehidupan yang sebenarnya ialah Tuhan sendiri.

Niat terselubung dari Durna adalah melenyapkan Werkudara karena dialah kekuatan para Pandawa. Niat itu diwujudkan dalam tindakan mencari air suci di dasar samudera.

Mengapa Yesus memuji bendahara yang tidak jujur sama seperti Werkudara menuruti Durna yang licik dan jahat?

Jangan menyimpulkan bahwa Tuhan menyetujui ketidakjujuran si bendahara itu. yang dipuji adalah tindakan bendahara yang cekatan dan bervisi ke depan.

Bagaimanapun juga bendahara itu tidak bertanggungjawab. Ia akan segera dipecat karena memboroskan harta majikannya.

Agar dia punya Madece (Masa Depan Cerah) maka ia menabur kebaikan dengan memberi piutang kepada bawahannya.

Perumpamaan ini mengajarkan kepada kita agar bergerak cepat menghadapi situasi yang berubah. Kita punya visi dan misi yang nyata untuk masa depan kita.

Bendahara itu tahu visinya ke depan, yaitu agar selamat. Untuk itu dia harus bertindak cepat, inilah misi. Visi tanpa misi hanyalah sebuah impian belaka. Misi tanpa visi berarti hidup tanpa arah.

Apa visi masa depan anda dan apa tindakan anda untuk mencapai visi itu? Jangan sampai hidup berjalan tanpa visi seperti mayat yang berjalan gentayangan tanpa tujuan.

Orang bijak belajar dari kegagalan,
Orang sombong tak mau mengakuinya.
Visi yang baik untuk masa depan,
Misi yang jelas membuat hidup bahagia.

Wonogiri, mari belajar dari kegagalan
Rm. A. Joko Purwanto, Pr

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version