Home BERITA Belajar Menghindari Konflik dan Fokus pada Panggilan

Belajar Menghindari Konflik dan Fokus pada Panggilan

0
Ilustrasi - Berjalan bergandengan tangan. (Ist)

Bacaan 1: 1Yoh 3:22 – 4:6
Injil: Mat 4:12-17. 23-25

SELAMA kita hidup bersosialisasi dengan orang lain, maka potensi terjadinya konflik sangatlah besar. Dua atau banyak pikiran dari masing-masing pribadi tentu saja bisa menyebabkan adanya perbedaan tajam sebagai sumber konflik.

Tak terluput dalam pelayanan pun konflik bisa terjadi. Hal ini, tentu saja akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap berjalannya karya pelayanan yang dilakukan. Mempengaruhi ‘mood’ dan suasana pelayanan.

Hari ini Tuhan Yesus mengajariku, bagaimana saya harus menghindari konflik yang tidak perlu. Menghindari Raja Herodes adalah salah satu cara dari sekian banyak cara karena disitulah sumber konfliknya.

Tentu saja Tuhan Yesus tidak takut berhadapan dengan Raja Herodes, setelah ia menangkap Yohanes Pembaptis dan mungkin sasaran berikutnya adalah Dia. Namun bukan itu tugas perutusan-Nya ke dunia.

Tuhan Yesus memilih menyingkir ke Galilea di Kapernaum meninggalkan Nazaret dan diam di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali. Sehingga tergenapilah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya dan dengan demikian juga sesuai kehendak Allah:

“Tanah Zebulon dan Tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang Sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain.”

Melanjutkan karya Yohanes Pembaptis, Tuhan Yesus menyerukan pertobatan secara penuh dan bertransformasi, sebagai persiapan untuk mengikuti-Nya.

Tuhan memulai karya-Nya dibatasi hanya di Galilea namun gaungnya sampai ke luar Israel, yaitu Syria. Banyak orang yang mendengar berita penyembuhan itu datang dari seluruh penjuru Israel (kecuali Samaria) mencari-Nya untuk disembuhkan.

St. Yohanes Penginjil mengajarkan rahasia bagaimana sebuah doa dikabulkan oleh Tuhan.

“Dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”

Itu rahasianya.

Perintah utama-Nya adalah percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan saling mengasihi.

Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. Bukan roh jahat yang menyangkal-Nya, yaitu roh antikristus.

Pesan hari ini

Tuhan Yesus mengajarkan bagaimana saya harus menghindari sumber konflik dan fokus pada panggilan. Menuruti perintah-Nya agar Tuhan berkenan mengabulkan doaku, yaitu percaya kepada-Nya dan hidup saling mengasihi.

“Tidak ada kata terlambat untuk menjadi dirimu yang seharusnya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version