Home LENTERA KEHIDUPAN Belajar Tegar seperti Frans (2)

Belajar Tegar seperti Frans (2)

3

DARI sisi mana kita bisa belajar mengarungi kehidupan yang kadang dihantam pancaroba seperti yang telah dilakoni almarhum Frans namun dijalaninya dengan pasrah dan banyak senyum?

Wiyono –senior jauh Frans di Novisiat Girisonta– punya kisah tersendiri mengenai sosok Frans. “Sekali waktu, dia mampir berkunjung ke kantorku mau berjualan program asuransi dan produk kalung keramik. Kita makan siang bersama,” kata Wiyono.

“Sayangnya saya tidak berminat membeli kalung keramik yang dibawa Frans. Selepas makan bersama, saya lalu buka dompet dan kemudian saya bagi dua isi dompet itu…dan sejenak kemudian almarhum Frans tertawa terbahak-bahak. Katanya, ‘Mas Wi bener. Daripada karena (masalah) uang kita jadi jauh…,” kata Wiyono mengutip omongan Frans beberapa tahun silam.

Kesan Wiyono tentang Frans?

“So simple, humble and always smiling,” kata Wiyono yang mengaku baru tahu kalau Frans muda ini pernah diobok-obok dadanya oleh dokter jantung karena operasi bypass jantung.

Pribadi sederhana dan hangat

Kesan Bambang Wid di Bandung lain lagi tentang almarhum Frans. “Dia adalah tipikal pribadi yang tabah, baik hati dan rendah hati. Bersama Frans,  saya menjadi rasul mengajar agama di Stasi Merakmati,” kenang Bambang.

Sembilan tahun setelah “lulus” dari Novisiat Girisonta, perjumpaan Bambang dan almarhum Frans terjadi di mobil angkot dalam perjalanan acara Sesawi di Kaliurang, Yogyakarta. “Itu ternyata perjumpaan terakhir dengan dia,” kata Bambang.

3 COMMENTS

  1. cerita yang bagus bung Mathias….
    hanya saya bingung saat membaca cerita ini. Cerita ini adalah cerita sedih yang seharusnya menguatkan kita ato bisa jadi teladan bagi kita. tapi sampai akhir serita ini saya masih belum menangkap esensi dari cerita ini. kalo cerita ini cerita sedih, kesedihan apa yang seharusnya bisa membuat saya terharu…
    kalo cerita ini sebagai cerita pembangkit semangat hidup ato belajar menjadi tegar seperti pada judul…masalah hidup apa yang dialami Frans sampai kita menganggap perlu untuk harus belajar tegar menghadapi hidup dari beliau.
    sementara itu dulu bung Mathias
    thanks a lot..!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version