Home BERITA Benarkah Nubuat Ul 18:18 untuk Yesus?

Benarkah Nubuat Ul 18:18 untuk Yesus?

0
Ilustrasi - Yesus. (ist)

Bacaan 1: Ul 18:15 – 20
Bacaan 2: 1Kor 7:32 – 35
Injil: Mrk 1:21 – 28

MENARIK membaca Kitab Ulangan khususnya 18:15-20 ini. Nabi yang disebutkan di sini tentu saja bisa para nabi sesudah Musa. Bahkan ada orang dari agama non Kristiani juga turut mengklaim sebagai nabi junjungannya.

Namun Gereja Katolik mengajarkan bahwa nubuatan ini tergenapi secara sempurna dalam diri Tuhan Yesus Kristus.

Allah bagi bangsa Israel adalah Maha dan sungguh Agung, tidak pantas mendengar serta melihat-Nya secara langsung. Bisa menyebabkan mati maka Allah pun menanggapinya.

Allah: “Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.

Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban.”

Yesus keturunan Yehuda, satu suku bangsa Israel seperti dinubuatkan dalam Ul 18:15. Musa membebaskan bangsa Israel dari Mesir.

Yesus sebagai Musa Baru, membebaskan bangsa Yahudi bahkan seluruh umat-Nya dari penjajahan dosa.

Yohanes Penginjil menyebut Yesus, Firman yang Hidup. Persis seperti dikatakan Allah, akan menaruh firman dalam mulut-Nya.

“Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.” (Yoh 14:10).

Siapa tidak percaya apa yang dikatakan nabi ini akan dihukum.

Supaya mereka tidak mati saat melihat dan mendengarkan Allah, menjelmalah Ia sebagai Manusia dalam diri Tuhan Yesus lewat Bunda Maria.

Dengan menjadi manusia, mereka bisa bebas berkomunikasi dan melihat-Nya.

Bahkan setan pun turut bersaksi, “Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.”

Rasul Paulus memberikan pengajaran makna panggilan kepada jemaat Korintus yang masih muda imannya. Mereka yang hidup selibat, fokus memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan.

Bagi yang berkeluarga, fokus memusatkan perhatiannya pada keluarga meski tetap harus memberi perhatian kepada perkara Tuhan. Namun perhatiannya pasti terpecah.

Hal ini dikatakan agar para gadis tidak perku kuatir harus menikah. Supaya tubuh serta jiwa mereka kudus. Status tidak menikah sama sekali tidak lebih rendah dari pada status menikah.

Pesan hari ini

Gereja Katolik mengajarkan bahwa nubuatan dalam Ul 18:15 tergenapi secara sempurna dalam diri Tuhan Yesus berdasarkan Kitab Suci. Bahkan setan pun bersaksi atas-Nya. Tetap fokus pada panggilan hidup.

Keraguan adalah musuh terbesar dalam meraih mimpi. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version