Puncta 30 Oktober 2024
Rabu Biasa XXX
Lukas 13: 22-30
ADA orang yang datang kepada Yesus tentang siapa yang akan diselamatkan, apakah hanya sedikit saja mereka yang akan selamat?
Bahkan Saksi Jehova menyatakan bahwa mereka yang diselamatkan hanya 144.000 orang. Mereka mengutip Kitab Wahyu secara hurufiah, “Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.”
Yesus tidak menjawab tentang berapa jumlah orang yang diselamatkan. Tetapi lebih menekankan untuk berusaha sekuat tenaga agar bisa memasuki pintu yang sempit supaya bisa masuk ke dalam perjamuan Tuhan.
Usaha atau proses berjuang agar bisa masuk ke pintu perjamuan Tuhan itulah yang lebih diutamakan.
Bukan soal berapa banyak atau sedikitnya orang yang akan diselamatkan. Berapa jumlahnya itu bukan urusan kita.
Yang menjadi urusan kita adalah bagaimana usaha kita. “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu. Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat,” pesan Yesus.
Berjuang dengan sekuat tenaga itulah pesan yang mau disampaikan Yesus. Banyak orang yang berusaha dengan keras, namun tidak berhasil. Maka kita harus terus konsisten berjuang sampai mendapatkannya.
Keselamatan itu juga sebuah anugerah Allah. Hal ini dikatakan Yesus bahwa orang akan datang dari mana-mana, segala penjuru dunia. “Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir.”
Keselamatan atau ikut dalam perjamuan Tuhan adalah mutlak kuasa Tuhan yang memberikan. Belas kasih dan kerahiman Tuhanlah yang kita harapkan.
Maka marilah kita tetap berjuang agar kita diperkenankan memasuki pesta perjamuan Tuhan yang abadi. Kita percaya akan belas kasih dan kemurahan Tuhan. Dia tidak akan membiarkan kita tersesat dan terlantar.
Makan pagi dengan banyak sayuran,
Jangan lupa juga makan buah-buahan.
Dengan amal kasih dan pertobatan,
Kita mengetuk pintu kerahiman Tuhan.
Wonogiri, tetap tekun berusana dan beriman
Rm. A. Joko Purwanto, Pr