KERUKUNAN umat beragama saat ini tengah berhadapan dengan berbagai persoalan yang cukup rumit, baik persoalan yang menyangkut internal maupun eksternal umat beragama.
Isu tentang keagamaan masih cukup sensitif di beberapa wilayah di Indonesia dan sampai detik ini masih menjadi polemik yang ramai dibicarakan. Dampaknya merembes pada nilai luhur dari keberagaman yang dulunya menjadi aset berharga satu-satunya di Indonesia, sekarang ‘kecantikannya’ dipertanyakan.
Di tengah pasang surutnya praktik merawat nilai keberagaman, solidaritas dan toleransi antarumat beragama saat ini, sejumlah perempuan Katolik dalam wadah Wanita Katolik Republik Indonesia (PWKRI) Cabang Paroki Katedral St. Yosef Pontianak berani meninggalkan zona nyaman.
Mereka mencoba menebarkan aura kesejukan dengan berbagi kasih melalui kegiatan-kegiatan sosial bagi saudara-saudari umat Muslim di Bulan Suci Ramadhan 2018.
Ibu-ibu Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Cabang Katedral Pontianak ini menyelenggarakan aksi sosial bernama “Takjil for Care” dengan menu utama kegiatan membagikan bingkisan untuk berbuka puasa bagi umat Muslim.
Gerimis, tak masalah
Aksi Takjil for Care ini dilakukan pada sore hari pukul 16.30 WIB dan bertepatan dengan Hari Raya Hati Yesus Yang Maha Kudus, pada Jumat 8 Juni 2018.
“Hari ini sungguh istimewa, di mana WKRI mengadakan kegiatan sosial bertepatan dengan Hari Raya Hati Yesus Yang Maha Kudus. Ibu-ibu WKRI ini terinspirasi atau tergerak hatinya untuk meneladani kemurahan hati Yesus yang Maha Kudus,” ungkap Hendrikus, umat Paroki Katedral St. Yosef Pontianak.
Kegiatan ini diawali dengan doa bersama, setelah itu 11 anggota WKRI dan dua biarawati dari Kongregasi SFIC dan Passionis (CP) antusias turun ke jalan untuk membagikan paket buka puasa, meskipun harus menerjang gerimis.
Pembagian paket buka puasa ini bertempat di tiga titik lampu merah tepat di depan Gereja Katedral St. Yosef Pontianak.
“Ada 300 paket buka puasa yang akan dibagikan kepada saudara/saudari umat Muslim yang singgah ketika traffic light berwarna merah,” ungkap Bu Herlina.
Salah satu anggota WKRI cabang Pontianak ini mengaku senang dan terharu karena sungguh melihat ada kasih persaudaraan dan suka cita yang terpancar ketika membagikan bingkisan dan sambil mengucapkan “Selamat berbuka puasa,” dan dibalas dengan senyuman serta ucapan terima kasih.
Menurut ketua WKRI Cabang Paroki Katedral, Ibu Wike Yolanda, kegiatan sosial ini merupakan salah satu bentuk partisipasi Wanita Katolik untuk merawat kerukunan, dan memupuk rasa persaudaraan di antara umat beragama.
WKRI lokal di Pontianak ini punya misi mendukung semua kebijakan Pastor Paroki dalam pelayanan Gereja. “Peran WKRI adalah sebagai mitra kerja pastor paroki di luar Dewan Pastor Paroki (DPP), Jadi, kami ingin mendukung semua kebijakan atau arahan pastor paroki, tetapi tidak dari sisi internal. Diharapkan WKRI lebih bisa berbuat ke arah eksternal, jadi Gereja juga tidak dibangun dari dalam saja tetapi dari luar juga,” ungkapnya.
Kredit foto: Sesawi.Net/Vincentius Dimas.