Bengawan Solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu jadi
Perhatian insani.
Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Di musim hujan air.
Meluap sampai jauh
Mata airmu dari Solo.
LAGU Bengawan Solo dengan tiba-tiba dinyanyikan oleh Pengurus OSIS SMPK Cor Iesu Malang dan para guru pembina atas permintaan opa dan oma. Haru memang melihat opa dan oma bernyanyi dengan suara lirih sambil bertepuk tangan pelan tanpa bunyi, sesekali terlihat sedikit menggoyangkan tubuhnya tanda bahwa beliau sedang menikmati lagu Bengawan Solo yang liriknya diciptakan oleh almarhum Gesang.
Mungkin ini sebuah hiburan yang langka bagi opa dan oma yang sedang berada di Rumah Sosial Belas Kasih di Malang.
Ketika kepada oma dan opa ditawarkan minta lagu apa, seorang opa dengan spontan minta dinyanyikan lagu Garuda Pancasila dan Halo Halo Bandung, maka dengan semangat mereka menyanyikannya lagu tersebut sebagai bentuk persembahan kepada oma dan opa.
Seorang oma ada pula yang meminta lagu yaitu sebuah lagu kenangan perjuangan berirama keroncong yakni Jembatan Merah yang juga ditulis oleh Gesang nampaknya juga menjadi obat melepas rindu akan masa lalu bagi para oma dan opa, mereka tampaknya juga menikmatinya.
Walaupun dalam menyanyikannya anak-anak pengurus OSIS jarang yang kenal dengan lagu tersebut, maka para guru pendamping tak kurang akal dengan membantu mencarikan teks lagu Jembatan Merah via kanal YouTube, maka jadilah pagi hari yang sejuk itu sebagai ajang latihan kepedulian generasi muda dalam hal ini siswa-siswi SMPK Cor Iesu Malang kepada para opa dan oma yang sedang beristirahat di Rumah Sosial Belas Kasih.
Rumah Sosial Belas Kasih yang ada di Kabupaten Malang merawat dan mendampingi para opa dan oma yang dikelola oleh para Romo Ordo Karmel Indonesia.
Namun, kepengurusan sehari-hari oleh para Suster PPYK.
“Sesekali anak-anak memang perlu diajak ke panti asuhan atau panti jompo untuk melatih menimbulkan rasa empati kepada mereka,” kata salah satu guru pembina.
Sedangkan Pengurus OSIS menjelaskan secara singkat bahwa maksud kunjungan ini untuk berbagi kasih dalam rangka Perayaan Natal dan Tahun Baru 2019.
Dari pihak pengelola yang diwakili oleh Sr. Renata PPYK menyampaikan terima kasih karena sudah menghibur dan memberi perhatian pada oma dan opa. Tuhan Memberkati.
Turut serta mendampingi siswa selain beberapa guru adalah orangtua siswa yang tergabung dalam Peduli Pendidikan Cor Iesu Malang.
Mengingat kondisi oma dan opa yang perlu beristirahat lebih banyak maka kunjungan tersebut tidak berlangsung lama hanya membutuhkan waktu sekitar satu jam saja namun sarat dengan makna ‘peduli kasih’ antara anak-anak dengan oma dan opa.
Semangat kasih dalam pelayanan terhadap sesama. Semoga anak2 menjadi penerus bangsa yg perduli terhadap kaum tua opa oma, sebab mereka juga membutuhkan sentuhan kasih dari para anak muda.
Tuhan Memberkati..