Berdoa dalam Nama Yesus

0
Tuhan, ajari kami berdoa

INJIL hari ini (Yohanes 1623b-28) mengajarkan hal mendasar dan praktis tentang doa. “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku” (Yohanes 16:23b).

Yesus menggarisbawahi pentingnya berdoa kepada Allah Bapa dalam nama-Nya Apa yang dapat kita renungkan? Minimal kita bisa merenungkan dua hal.

Pertama, Yesus mengajar pengikut-Nya untuk memanggil Allah itu Bapa. Ini mengingatkan kita akan beberapa hal. Pertama, doa yang Yesus ajarkan, yakni Doa Bapa Kami. Selanjutnya, orang Kristen mempunyai Bapa yang sempurna dan mengasihinya. Akhirnya, Allah Bapa itu pencipta dan pemelihara segala sesuatu. Kepada-Nya sajalah kita percaya.

Kedua, Gereja Kristen pada umumnya dan Gereja Katolik khususnya menggunakan rumusan doa yang Yesus ajarkan ini. Dalam liturgi resmi, Gereja Katolik mengakhiri doanya demikian, “Ini kami mohon dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami” atau “Demi Kristus, Tuhan kami.”

Mengapa kita berdoa dalam nama Yesus atau demi Yesus? Berikut ini dasar alasannya. Pertama, berdoa dalam nama Yesus itu dasar dari doa-doa kita. Doa kita berakar pada keselamatan yang Yesus peroleh lewat sengsara, wafat, dan kebangkiran-Nya. Doa itu tidak tergantung panjang pendeknya, melainkan doa itu layak karena berada dalam Yesus.

Kedua, berdoa dalam nama Yesus tidak sekadar mengatakan “Dalam nama Yesus” saja, melainkan mengungkapkan iman akan Yesus. Itu berarti bahwa Tuhan Allah mendengarkan doa-doa kita demi Kristus, Sang Pengantara dan Imam Agung di hadapan Allah. Karena itu, doa kita mesti berpusat pada-Nya.

Sekali lagi, doa kita tidak tergantung pada indah tidaknya kata-kata atau panjang pendeknya kalimat, melainkan pada iman kita akan Allah yang mahabaik dan sempurna. Seperti seorang ayah mengerti permintaan anak kecil yang belum mampu membahasakan keinginannya, demikian pula Allah Bapa mengetahui kebutuhan kita (Matius 6:8).

Bagaimanakah selama ini kita berdoa? Apakah doa-doa kita mengungkapkan iman kita kepada Allah Bapa lewat, dalam, dan demi Yesus? Semoga doa-doa kita tidak mengandalkan kemampuan berkata-kata, melainkan pada Yesus yang sanggup membawa doa-doa kita kepada Allah di surga.

Sabtu, 11 Mei 2024
HWDSF

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version