Home BERITA Berhentilah Lari dari Kenyataan

Berhentilah Lari dari Kenyataan

0
Berhentilah lari dari kenyataan

Bacaan 1: Yun 1:1-17; 2:10

Injil: Luk 10:25-37

William Barrinton d’Almeida, seorang pria Inggris menceritakan kisah petualanganya di Jawa, terutama Dieng di tahun 1862. Dalam bukunya yang berjudul, “Life in Java: With Sketches of the Javanese“ (1864), ia menuliskan sebuah tempat yaitu Lembah Pekareman.

Lembah yang selalu didatangi orang-orang galau (William menyebutnya sebagai “orang-orang ati bingoong”). Orang-orang yang melarikan diri dari kenyataan hidupnya, mencoba melupakan masalahnya dengan mendatangi Lembah itu.

Nabi Yunus ingin lari dari kenyataan atas panggilan-Nya untuk menyampaikan firman-Nya kepada orang-orang di Niniwe. Ibukota Kerajaan Asyur, musuh besar bangsa Israel. Yunus pergi ke Selatan di Yafo lalu naik kapal ke arah Barat sejauh 3700 km mau menuju ke Tarsis (Spanyol Selatan).

Yunus sadar ada yang harus dilakukannya sehubungan dengan panggilan itu, namun ia tidak ingin melakukannya. Allah melalui orang-orang kafir di kapal serta ikan besar, mengembalikan Yunus kepada jalur panggilannya.

Tentu saja Yunus tidak mungkin bisa melarikan diri dari Allah.

Seorang ahli Taurat juga mengalami kegalauan atas kehadiran Yesus Sang Mesias, di dunia. Sebagai ahli kitab dan agama tentu dia tahu siapa jati diri Yesus. Berbagai tanda dalam Kitab Suci tentang kedatangan Sang Mesias memang mengarah pada sosok Yesus, namun mereka tak mau mengakui keillahian-Nya.

Dalam sebuah perdebatan tentang kehidupan kekal, Tuhan Yesus menggunakan perumpamaan seorang yang dianggap kafir oleh bangsa Yahudi, yaitu orang Samaria. Orang kafir itu justru mampu mau berkorban dan menunjukkan belas kasihannya pada seorang korban perampokan yang juga dianiaya, dibandingkan seorang imam dan seorang Lewi (orang religius yang mestinya lebih mengasihi) yang juga melewatinya.

Situasi tersebut lalu dipertanyakan kepada sang ahli Taurat,

“Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?”

Dan orang itu diminta Tuhan Yesus untuk berbuat yang sama, “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”

Pesan hari ini

Jika Tuhan sudah memanggilmu untuk melayani-Nya, maka kamu tak punya pilihan selain melaksanakannya.

Berhentilah lari dari kenyataan.

“Kau patahkan banyak hati hanya karena satu hati yang mematahkan hatimu sendiri.”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version