YESUS mengajar orang banyak bahwa Dia adalah Roti Hidup. Artinya, Dia itu makanan yang sungguh manusia perlukan untuk bisa bertahan hidup. Hal itu disampaikan setelah Dia memberi makan (roti dan ikan) kepada lima ribu orang (Yohanes 6: 1-15).
Ajaran-Nya yang didukung dengan mukjizat yang nyata itu tidak berhasil meyakinkan semua pendengar-Nya. Sebagian pergi meninggalkan Dia (Yohanes 6: 66). Mereka menganggap ajaran-Nya keras; sulit dimengerti (Yohanes 6: 60).
Lalu, Dia menantang kedua belas murid-Nya, “Apakah kamu tidak mau pergi juga?” (Yohanes 6: 67).
Petrus menjawab, “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah.” (Yohanes 6: 68-69).
Injil hari ini (Yohanes 6: 60-69) menegaskan betapa pentingnya iman. Artinya, orang perlu beriman kepada Yesus, jika ingin bertahan hidup sampai hidup yang kekal.
Iman itu pilihan yang selalu menghadapi tantangan. Ada yang setia dan ada yang memilih meninggalkan Yesus. Sebagian mengamalkan imannya secara tekun; yang lain tidak.
Beriman kepada Yesus mudah diputuskan. Namun, melaksanakannya sulit dan penuh tantangan. Banyak yang dibaptis, sedikit yang sungguh menghayati makna pembatisannya.
Mengapa? Karena mengikuti Yesus berarti meninggalkan segalanya (Lukas 14: 26-27). Itu berarti mengikuti Yesus sampai akhir hidup.
Bagaimana faktanya?
Ada yang karena hidupnya mapan dan terjamin, lalu menganggap bahwa iman itu tidak penting. Ada pula yang mengalami bahwa hidup sebagai pengikut Yesus itu serba susah, lalu meninggalkan Dia.
Apakah aku setia mengikuti Yesus dalam situasi apa pun?
Beriman berarti setiap kali mesti memilih dan meneguhkan iman; bagaikan berada di persimpangan jalan.
Santa Katarina dari Siena memberikan teladan tentang iman secara kuat kepada Yesus yang menampakkan buah-buahnya.
Sabtu, 29 April, 2023
Peringatan Santa Katarina dari Siena