Senin 1 Januari 2024.
- Bil. 6:22-27.
- Mzm. 67:2-3,5,6,8.
- Gal. 4:4-7.
- Luk. 2:16-21.
PERAYAAN tahun baru selalu menjadi perayaan yang menggembirakan, namun sekaligus juga mencemaskan.
Kita gembira karena kita memasuki tahun yang baru. Namun kita cemas karena kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi di tahun yang baru ini.
Itulah mengapa seroang bijak berujar bahwa hidup itu indah, tetapi juga tak terduga. Kita semua sering menganggap hubungan, pekerjaan, dan kehidupan kita begitu saja. Kita merasa kita memiliki semua waktu di dunia untuk mengekspresikan cinta kita, atau melakukan hal-hal bermakna yang paling berarti bagi kita.
Tetapi, hari esok tidak pernah dijanjikan kepada siapa pun, dan kita tidak tahu kapan waktu kita di bumi ini berakhir.
Hidup ini tidak pasti dan kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan bagi kita.
“Jika saja saya bisa memutar waktu maka tidak akan saya biarkan barang sedetik pun jauh dari ibu saya,” kata seorang bapak. “Ibu meninggal di saat saya belum bisa berbakti, di saat saya belum memberikan apa pun padanya,” ujarnya.
“Ibuku meninggal mendadak karena serangan stroke, dan saya masih di luar pulau,” lanjutnya.
“Sebelum ibuku meninggal, aku sering merepotkan dan membuatnya bersedih,” katanya. “Maka kepergiaan dia sangat menyedihkan karena aku dipenuhi rasa sesal,” sambungnya.
“Jika saja saya bisa mengulangi lagi waktu bersama ibuku, saya tidak akan membuatnya kecewa dan bersedih,” ujarnya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,”Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.”
Bunda Maria menyimpan segala perkara tersebut di dalam hatinya. Ia tidak mengerti bagaimana para gembala itu bisa mengetahui segala yang sedang terjadi pada dirinya dan Yusuf. Sudah tentu, mereka tidak mengenal para gembala tersebut, tetapi para gembala itu mengetahui semua yang sedang terjadi. Tetapi kita tahu bahwa semuanya ini dilakukan oleh Tuhan. Tuhan menggerakkan para gembala untuk menuju Betlehem.
Inilah yang meneguhkan hati Maria bahwa Tuhan selalu menyertai mereka yang menerima rencana keselamatan yang ditawarkan-Nya.
Di tahun yang baru ini, kita pun memohonkan penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Kita yakin dan percaya bahwa Tuhan memiliki rencana dalam dan melalui hidup kita.
Yang bisa kita buat adalah mengizinkan-Nya untuk berjalan bersama kita dan melibatkan-Nya dalam seluruh rencana hidup kita. Kita pun yakin, ketika Ia berjalan bersama kita, Ia akan membuka jalan saat kita merasa buntu atau putus asa; Ia akan menuntun kita ke jalan yang benar ketika kita kehilangan diri dan arah hidup.
Bunda Maria adalah model bagi kita semua. Dia adalah manusia biasa seperti kita. Namun, ia menerima untuk melibatkan diri-Nya dalam rencana besar Tuhan. Ia membuka rahimnya bagi misteri penjelmaan Allah menjadi manusia.
Mari kita melangkah masuk ke tahun yang baru ini dengan menerima Tuhan di dalam hati kita agar langkah kaki kita menjadi lebih pasti dan beban hidup kita bisa menjadi lebih ringan.
Dialah Immanuel, Tuhan yang selalu beserta kita. Selamat memasuki tahun yang baru, Tuhan memberkati kita semua.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku mau berjalan bersama Maria dalam menapaki hidup di masa depan ini?