Home BERITA Berkat Khusus Paus Fransiskus untuk Para Misionaris Indonesia di Seluruh Dunia

Berkat Khusus Paus Fransiskus untuk Para Misionaris Indonesia di Seluruh Dunia

0
Berkat khusus Paus Fransiskus untuk para misionaris Indonesia yang berkarya di seluruh dunia. Permohonan ini disampaikan saat berlangsung audiensi umum di Basilika Santo Petrus Vatikan, Rabu tanggal 22 Juni 2022. (AM Putut Prabantoro)

KEJUTAN datang dari Tahta Suci Vatikan. Paus Fransiskus berkenan memberi berkat khususnya untuk para missionaris Indonesia yang kini berkarya di seluruh dunia.

Ini memang di luar kebiasaan.

Perayaan Paskah 2022 bersama Kelompok Katolik Diaspora

Paus Fransiskus berkenan membubuhkan tandatangannya selembar kertas yang dibawa oleh Panitia Perayaan Paskah Bersama Diaspora Indonesia Katolik Sedunia Tahun 2022: AM Putut Prabantoro (Ketua) dan L. Gora Kunjana (Sekretaris).

Terjadi di acara audiensi umum di Basilika St. Petrus, Vatikan, Rabu, 22 Juni 2022. Perayaan Paskah tersebut mengambil tema “Indonesia to the Continents” dan dipersembahkan bagi para missionaris Indonesia.

Turut menyaksikan penandatanganan berkat tersebut Romo Antonius Suhermanto Pr dari Keuskupan Tanjungkarang, Lampung.

Ki-ka: Romo Markus Solo Kewuta SVD, AM Putut Prabantoro, Romo Antonius Suhermanto Pr, dan L. Gora Kunjangan di Lapangan Basilika St. Petrus, Vatikan, Rabu (22/06/2022).

Area khusus di Vatikan

Sebelum bertemu Paus, rombongan diantar ke Area Khusus (reparto speciale) dalam audiensi umum tersebut oleh satu-satunya pejabat Vatikan dari Indonesia: Romo Markus Solo Kewuta SVD.

Rancangan berkat sudah dipersiapkan sebelum bertolak ke Vatikan dan disusun bersama antara AM Putut Prabantoro, Taprof Lemhannas RI Bidang Ideologi & Sosbud, dan Romo Bernardus Singgih Guritno Pr asal dari Keuskupan Agung Semarang (KAS) – mahasiswa studi doktoral Paedagogi dan Formasi Guru di Universitas Salesian, Roma. 

Romo Markus Solo menyebut penandatangan berkat oleh Paus Fransiskus sangat istimewa dan menjelaskan makna khusus bagi para missionaris Indonesia.

Sementara Dubes Indonesia untuk Tahta Suci, Laurentius Amrih Jinangkung mengucapkan selamat kepada para misionaris.

Para missionaris Indonesia di seluruh dunia adalah duta-duta bangsa yang “100% Katolik dan 100% Indonesia”.

Amrih berharap semoga para missionaris selalu sehat, tetap rendah hati dan setia dalam panggilan.

Berkat khusus Paus Fransiskus untuk para misionaris Indonesia di seluruh dunia. (Ist)

Teks berkat

La mia benedizione per i missionari indonesiani che si trovano in più di 70 paesi in tutto il mondo.

Spero che tutte le vostre opere possano portare sempre l’amore di Dio a coloro che hanno bisogno della vostra presenza. E a loro la vostra presenza possa manifestare la vera immagine di Dio. Rimanete a essere umile e fedele nella vocazione missionaria.

La mia benedizione Papa Francesco.”

Terjemahannya.

“Berkatku  bagi para misionaris Indonesia yang berada di lebih dari 70 negara di dunia. Semoga karya-karya kalian bisa selalu membawa kasih Allah bagi mereka yang membutuhkan kehadiran kalian dan semoga kehadiran kalian selalu menghadirkan gambaran sejati Allah.

Tetaplah rendah hati dan setia dalam panggilan sebagai misionaris.”

Yang ketiga dan kedua

Bagi AM Putut Prabantoro, audiensi umum pada Rabu di akhir bulan Jui 2022 ini merupakan pertemuannya ketiga dengan Paus Fransiskus; menyusul pertemuannya tanggal 28 Oktober 2015 dan 16 Oktober 2019.

Sementara bagi Gora Kunjana, pertemuan tersebut adalah peristiwa kedua menyusul pertemuan pertamanya pada 16 Oktober 2019.

Jarang terjadi

Mengingat Paus Fransiskus dalam kondisi sulit untuk berjalan, penandatangan berkat dilakukan pada akhir audiensi umum di atas mobil kepausan yang digunakan untuk berkeliling sekaligus memberi salam kepada para peziarah dari seluruh dunia yang memadati Lapangan St. Petrus.

Menanggapi penandatanganan berkat itu, Romo Markus Solo Kewuta SVD dari Dikasterium untuk Dialog antar Umat Beragam Vatikan mengatakan, teks itu tentu saja bukan dirumuskan oleh Paus Fransiskus sendiri.

Namun, setidaknya atau paling kurang pernah dibaca dan dikoreksi oleh beliau sendiri. “Itu sesuatu yang jarang terjadi,” katanya.

“Menandatangani artinya menyetujui kandungan dokumen itu dan siap menanggung konsekuensi apa pun yang terjadi. Tindakan beliau ini merupakan sebuah loncatan besar, tentu oleh karena sebuah alasan yang lebih besar di baliknya.

Loncatan karena di Vatikan ini, kami terbiasa dengan cara kerja menyiapkan rumusan-rumusan tertulis dengan pilihan kata-kata penuh pertimbangan, menyerahkannya kepada petinggi untuk diteliti lalu pada akhirnya ditandatangani setelah merasa semua beres,” ujar Romo Markus Solo Kewuta SVD.  

Dua alasan mendasar

Menurut Romo Markus Solo, ada dua alasan mendasar yang dimaksudkan.

Pertama, masih dalam kaitan dengan Kotbah Paus pada Hari Hidup Bhakti atau Vita Consacrata tanggal 2 Pebruari 2022 yang lalu. Sri Paus waktu itu menyinggung Indonesia dengan pulau-pulaunya sebagai sumber panggilan hidup bakti dan para missionaris.

Penandantanganan dokumen doa untuk para missionaris Indonesia di lebih 70 negara adalah sebuah bentuk konfirmasi pengetahuan beliau sekaligus apresiasi dan dukungan terhadap Gereja Indonesia serta misionaris-missionarisnya di luar negeri.

Beliau memberkati segala karya misi yang diemban dan memberkati pula para missionaris agar tetap setia dan bahagia di dalam karya misi di manca negara.

Kedua, aksi Sri Paus ini sejalan dengan upaya pembaharuan Kuria belum lama yang diratifikasi melalui Konstitusi Apostolik Praedicate Evangelium (Wartakanlah Injil) dan mulai berlaku sejak hari Pentekosta, 5 Juni 2022 kemarin.

Menantikan respon langsung dari Paus Fransiskus usai menerima surat permohonan berkat khusus untuk para misionaris Indonesia yang berkarya di luar negeri. (Ist)

Memperbarui tata kelola pemerintahan Vatikan

“Ide sentral Sri Paus di dalam pembaharuan ini adalah membawa Gereja Katolik kepada misi sejagad. Artinya Gereja Katolik harus lebih misioner, keluar dari diri sendiri, dari batas-batasnya untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia.

Sudah dalam preambul atau pengantar dokumen Praedicate Evangelium, Paus Fransiskus menyadarkan kita sambil mengutip Ensiklik Redemptoris Missio (1990) dari Paus pendahulu, Santo Yohanes Paulus II bahwa pemberitaan Injil adalah misi pertama Gereja Katolik,” tambahnya.

Lebih dalam ditegaskan bahwa sebagai misi pertama, para missionaris Indonesia sedang melakukan apa yang betul-betul menjadi prioritas dari hakikat dan tugas pengutusan Gereja.

Oleh karena begitu penting dan aktuilnya misi, Sri Paus tidak canggung-canggung menandatangani berkat untuk para misionaris Indonesia itu.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version