TUHAN mungkin memperlakukan kita semua tidak sama, tetapi Ia tidak pernah tidak adil.
Suatu hari, seorang anak mengadu kepada ayahnya. Ia mengatakan bahwa ibunya telah memperlakukan dirinya tidak adil. Adiknya yang malas-malasan dibelikan baju baru.
Sedangkan dirinya yang selalu rajin, tidak diberi apa-apa. Baginya, ini tidak fair. Semestinya seorang ibu tidak berlaku demikian.
Namun ayahnya tidak menanggapi pengaduannya. Ayahnya berpikir bahwa ketidakadilan terjadi bukan soal baju baru atau tidak.
Ketidakadilan terjadi, ketika orang sama sekali memperlakukan sesamanya sangat berbeda dari yang seharusnya. Karena itu, ia mengajak anaknya itu pergi ke toko untuk beli baju baru.
Setelah membeli baju baru untuk anaknya itu, ia berkata, “Keadilan itu terjadi ketika orang melakukan yang terbaik bagi orang lain.”
Anaknya itu bingung mendengar kata-kata ayahnya. Baginya, keadilan berarti orangtua memperlakukan anak-anaknya sama rata sama rasa. Kalau adiknya dibelikan baju baru, ia juga mesti dibelikan baju baru. Tetapi sang ibu hanya membeli baju baru untuk adiknya. Ini yang namanya tidak adil.
Mampu membedakan
Sering orang menuntut keadilan dari orang lain. Orang menuntut perhatian dari orang lain, agar diperlakukan sama dengan orang lain.
Padahal sebenarnya bukan perlakuan yang sama. Semestinya keadilan itu terjadi, ketika terjadi pertemuan antara kebutuhan-kebutuhan hidup dan perjuangan hidup.
Kisah di atas memberi kita inspirasi untuk senantiasa memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang kita miliki.
Anak itu menuntut keadilan. Ia menuntut dibelikan baju baru seperti adiknya yang menurutnya malas. Ia merasa tidak adil, karena adiknya malas tetapi mendapat baju baru.
Yang mesti disadari adalah sesuatu yang tidak kita butuhkan tentu tidak perlu dipenuhi. Mengapa?
Karena keadilan bukan soal sama rata atau sama rasa. Keadilan berarti orang mampu membedakan antara kebutuhan yang sungguh-sungguh urgen dengan yang tidak penting.
Orang beriman mesti mendahulukan kebutuhan yang sangat urgen bagi hidup diri dan sesamanya.
Mengapa? Karena kebutuhan yang tidak perlu dipenuhi hanya menghabiskan energi yang dilepaskan dengan sia-sia. Tuhan memberkati.
thanks a lot of information