Home BERITA Berterimakasih, karena Boleh Melayani

Berterimakasih, karena Boleh Melayani

0
Ilustrasi: Melayani dan memberikan nyawa. (Ist)

Jumat, 30 Juli 2021

Im.23:1.4-11.15-16.27.34b-37. Mat.13:54-58.

WAKTU makan malam bersama di pastoran menjadi saat yang berharga. Karena waktu makan bersama itu, kami bisa ngobrol banyak hal.

Saya begitu senang dengan teman serumah itu. Karena menurutku, ia adalah pribadi yang baik dan orang yang luar biasa.

Ia sangat rendah hati dan dekat dengan umat.

“Bagimana pendapat Romo, dengan beberapa stasi yang sulit mengganti pengurus?” tanyaku.

“Jika mereka nyaman dengan pengurus yang ada, ya biarkan saja. Tetapi tetap usahakan menyiapkan kader,” jawabnya.

“Padahal stasi-stasi itu tidak kurang orang yang bisa memimpin,” sahutku.

“Memang banyak yang bisa memimpin. Tetapi yang punya hati dan dipercaya oleh umat belum mereka temukan,” tuturnya.

“Permasalah di stasi itu lebih rumit. Dan bukan hanya soal Gereja. Pengurus stasi harus bisa dan mau serta mampu melayani banyak kepentingan umat,” lanjutnya.

“Mestinya mereka harus mengucap terimakasih ada pengurus yang membantu mereka,” kataku.

“Bukan mereka yang harus berterimakasih. Tetapi pengurus Gereja, termasuk kita, juga harus berterimakasih pada umat yang percaya pada kita dan mau kita layani,” tegas temanku itu.

“Pelayanan akan berjalan baik dan sesuai dengan bimbingan Gereja, ketika ada orang yang perlu dan mau kita bantu, mau kita layani, mau kita bimbing,” lanjutnya.

“Maka jangan merasa terbebani, jika kita harus melayani orang miskin, orang yang bermasalah, orang yang menderita dan sebagainya.

Kita ada untuk mereka. Bukan mereka ada untuk kita. Maka kita tidak boleh sombong dan merasa hebat, jika bisa melayani dan membantu mereka,” sambungnya lagi.

“Iya, Romo,” jawabku dengan rasa terimakasih, karena sudah diingatkan untuk bersikap dalam pelayanan.

Jika saja semangat ini yang aku bawa dalam pelayanan, tentu kehadiranku diwarnai dengan saya syukur dari dalam hatiku.

Karena bukan saja umat yang saya layani yang menerima keselamatan. Tetapi saya pun diselamatkan dengan pelayanan yang saya berikan.

Kebagiaan itu saya peroleh ketika saya memberi, bukan karena menerima.

Apakah aku sudah berterimakasih atas pelayanan yang boleh aku lakukan?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version