Home BERITA Bertumbuh dan Berbuah

Bertumbuh dan Berbuah

0
Ilustrasi - Memaku batang pohon mangga agar berbuah. (Ist)

Sabtu, 26 Oktober 2024

Ef. 4:7-16
Mzm. 122:1-2.3-4a.4b-5.
Luk. 13:1-9

TUHAN telah memberi kita hidup bukan hanya untuk dijalani, tetapi juga untuk diisi dengan kebaikan yang berbuah.

Setiap hari yang kita terima adalah anugerah, sebuah kesempatan baru untuk memperbaiki diri dan membawa dampak positif bagi orang lain.

Di tengah segala kekurangan dan kelemahan kita, Tuhan tidak pernah berhenti memberi peluang, menunjukkan bahwa kasih dan kesabaran-Nya begitu besar.

Seperti pohon yang ditanam, kita pun diundang untuk bertumbuh, untuk menghasilkan buah-buah kebaikan yang bisa dinikmati oleh sesama.

Kadang, mungkin kita merasa tak layak atau terlalu jauh dari sempurna. Tapi ingatlah, Tuhan tidak mencari kesempurnaan dalam diri kita, melainkan hati yang mau berusaha, yang mau memperbaiki diri, dan yang mau berbuat baik.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia.”

Dalam kehidupan ini, kita sering kali seperti pohon ara itu, kadang stagnan, belum menghasilkan buah baik yang bisa dirasakan oleh orang lain.

Namun Tuhan, yang penuh kasih, memberi kita kesempatan lagi dan lagi, memberi waktu untuk bertumbuh dan memperbaiki diri.

Dia mencangkul tanah kehidupan kita, memberikan tantangan, kesulitan, bahkan pembelajaran yang kadang tidak kita inginkan, tetapi justru berguna untuk menyuburkan jiwa kita.

Tuhan juga memberi kita “pupuk” dalam bentuk berkat, firman, serta orang-orang yang mendukung kita.

Semua ini adalah bagian dari kasih-Nya, agar kita punya kesempatan untuk menghasilkan buah yang baik.

Kasih dan kesabaran Tuhan begitu besar, Ia sabar menunggu kita bertumbuh, bahkan ketika kita tersesat atau belum sesuai harapan.

Tuhan mengajak kita untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan yang Tuhan berikan. Jika kita telah diberi waktu, pupuk, dan pembinaan, mari gunakan itu dengan sungguh-sungguh.

Marilah kita bertumbuh dan berbuah dalam kasih, kebaikan, dan ketulusan, menjadi pohon yang memberikan manfaat dan berkat bagi orang-orang di sekitar kita. Jangan menunggu tahun depan atau esok hari; mulailah sekarang.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku menggunakan kesempatan untuk bertobat, berubah dan berbuah?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version