Home BERITA Biarawati Katolik Disarankan Minum Pil KB

Biarawati Katolik Disarankan Minum Pil KB

2

Para biarawati katolik atau yang sering disebut suster disarankan untuk mengonsumsi pil kontrasepsi oral atau yang kerap kita sebut sebagai “pil KB” untuk mengurangi risiko terkena kanker. Demikian saran dari para ahli menyebutkan.

Wanita yang tidak memiliki anak, termasuk biarawati, sangat berisiko terkena kanker payudara, ovarium dan rahim dibandingkan  wanita yang pernah melahirkan seorang anak. Pil kontrasepsi telah dinyatakan dapat mengurangi risiko kanker ovarium dan rahim pada perempuan, kata para peneliti.

“Gereja Katolik mengutuk segala bentuk kontrasepsi, sebagaimana digariskan oleh Paus Paulus VI dalam Humanae Vitae pada tahun 1968,” para peneliti yang menuliskan uraiannya dalam Jurnal Lancet yang terbit 8 Desember. Tetapi dalam dokumen itu juga dinyatakan bahwa gereja tidak melarang konsumsi obat yang memiliki efek kontrasepsi jika diperlukan untuk menyembuhkan penyakit.

“Jika Gereja Katolik bisa menyediakan pil kontrasepsi untuk semua biarawati, akan mengurangi risiko kanker ovarium dan rahim dan menjadikan pengobarnan mereka ini tidak sia-sia,” tulis para peneliti. Ada hampir 95.000 biarawati Katolik di dunia saat ini.

Komentar ini ditulis oleh Dr Kara Britt dari Monash University dan Roger Short dari University of Melbourne. Keduanya ada di Australia.

Lebih riskan
Seperti diungkapkan para peneliti sebelumnya, wanita yang tidak pernah hamil dan memiliki siklus menstruasi lebih daripada wanita yang memiliki anak akan berisiko tinggi mengalami kanker, kata para peneliti. Memiliki anak di usia muda, melahirkan banyak anak dan menyusui dikatakan dapat mengurangi risiko kanker.

Studi juga menunjukkan keseluruhan risiko kematian selama periode tertentu menurun drastis 12 persen lebih rendah pada wanita yang menggunakan pil kontrasepsi dibanding yang belum pernah mengonsumsi pil, kata para penulis. Risiko kanker ovarium dan endometrium justru turun hingga 50 sampai 60 persen pada pengguna pil dibanding dengan yang tidak pernah menggunakan. Dan perlindungan ini berlangsung selama 20 tahun. Sayang, pil ini belum bisa digunakan untuk mengurangi risiko kanker payudara.

Seperti obat lainnya, pil ini tidak bebas risiko. Misalnya, pil yang mengandung estrogen dan progestogen ini dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah. Karena itu, riwayat medis wanita yang hendak mengonsumsi pil ini harus selalu dipertimbangkan sebelum mengonsumsinya, kata para peneliti.

 

2 COMMENTS

  1. Penelitian BIAS… Penjelasannya hanya faktor resiko, ini berbeda dengan etiologi
    Nilai rekomendasinya adalah D/E
    Yang direkomendasikan dokter seharusnya dari Level A sampai dengan Maximal C.

    Level of Recommendation
    Level A:
    Good scientific evidence suggests that the benefits of the clinical service substantially outweigh the potential risks. Clinicians should discuss the service with eligible patients.
    Level B:
    At least fair scientific evidence suggests that the benefits of the clinical service outweighs the potential risks. Clinicians should discuss the service with eligible patients.
    Level C:
    At least fair scientific evidence suggests that there are benefits provided by the clinical service, but the balance between benefits and risks are too close for making general recommendations. Clinicians need not offer it unless there are individual considerations.
    Level D:
    At least fair scientific evidence suggests that the risks of the clinical service outweighs potential benefits. Clinicians should not routinely offer the service to asymptomatic patients.
    Level E:
    Scientific evidence is lacking, of poor quality, or conflicting, such that the risk versus benefit balance cannot be assessed.
    Clinicians should help patients understand the uncertainty surrounding the clinical service.

    American Heart Association (AHA) menyatakan bahwa penulisan penelitian di Jurnalnya 15-20% merupakan Ghost Writer.
    Hati-hati dengan jurnal medik… harus dinilai kembali keabsahannya.

    Pax In Christo

  2. Daripada minum pil KB dengan resiko penggumpalan darah, lebih baik minum temulawak aseli bikinan kampung, lebih organik, lebih sehat, dan memiliki option for the local values. Lagi pula, selama ini kasus kanker pada biarawati jumlahnya masih dapat didiskusikan.
    Para biarawati, tetaplah semangat!

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version