Home BERITA Bila Syering Jadi Debat

Bila Syering Jadi Debat

0
Ilustrasi: Debat konflik by Imre.uk

BAPERAN. BAhan PERmenungan HariAN

Selasa, 15 Maret 2022.

Tema: Jernih Hati

Bacaan

  • Yes. 1: 10, 16-20.
  • Mt. 23: 1-12.

MO tadi malam pendalaman agak seru.”

“Serunya di mana?”

“Ada sedikit perdebatan. Kaitan iman dan keadilan.”

“Kenapa diperdebatkan?”

“Ada dua orang yang berbeda pendapat. Si A menekankan iman akan Tuhan itu segala-galanya. Si B lebih menegaskan perilaku adil dan baik itu dasar hidup iman.

Mereka kan syering pengalaman. Subyektif. Mendengarkan, memperkaya bukan diperdebatkan. Paling peneguhan pengalaman.”

“Lalu apa yang terjadi?”

“Ya, memang tidak ada kesimpulan Romo. Tapi kesannya agak ribut. Suasana jadi agak gak enakan. Suasana persaudaraan kurang berkembang.

Mo, seandainya terjadi begitu lagi, kira-kira apa yang saya lakukan sebagai ketua komunitas?

Saya jadi enggak enak sendiri. Kami semua saling kenal dan aktif. Kalau mereka sudah bicara tidak dapat distop. Saya mendengarkan saja dan membatasi waktu. Supaya yang lain kebagian syaring.”

“Biarkan mereka syering pengalaman pribadi asal sesuai dengan tema. Syering itu subyektif. Semua bisa mendengarkan. Mungkin ada hal-hal yang bisa menjadi kekayaan inspiratif bagi yang lain. Tak perlu diperdebatkan. Paling meminta penjelasan lebih dalam dari pengalaman pribadi itu.”

Pengalaman perjumpaan dengan Yesus itu yang lebih penting daripada kesaksian yang kadang sudah beraneka tafsir.

Bukankah seluruh kegiatan keberagamaan kita mempunyai satu tujuan, yakni sampai pada perjumpaan pribadi dengan Yesus. Atau terharap Tuhan sendiri yang menjumpai kita.

Bila itu terjadi, kehidupan pribadi berkembang dan bertumbuh. Relasi dan perjumpaan pribadi itulah yang diharapkan.

Pada saat itu, tidak jarang terjadi hal-hal yang mengagumkan. Pertobatan dan perubahan. Ada pem-baru-an hidup. Rahmat mengubah kodrat kita menjadi lebih manusiawi.

Minimal menyadari bahwa ia tidak diberi hak mengadili orang lain; ia diutus membangun persaudaraan dan berlaku adil.

“Bagaimana kami bisa memahami hal ini, Mo?”

Iman adalah relasi pribadi dengan Tuhan. Semua buku-buku rohani bahkan semua pemikiran dan aneka tafsiran hanya refleksi atas pengalaman yang menegukan, memperkaya dimensi. Tapi bukan iman itu sendiri.

Memang Yesus memanggil kita secara pribadi, namun dalam kebersamaan sebagai Gereja-Nya.

Lewat iman, kita mengungkapkan relasi kehangatan, perjumpaan dan pengalaman akan Tuhan. Setiap orang berbeda rahmat yang diterima. Syering dapat memperkaya dimensi pengalaman pribadi. Tuhan tahu kebutuhan rahmat kita yang kita perlukan.

Bagi kita pengikat kita satu sama lain; penjernih iman kita adalah keadilan. Kalau hidup keagamaan kurang menyiratkan segi keadilan, imannya mungkin bisa dipertanyakan.

Gereja selalu mengingatkan, kita dipanggil bersama-sama dalam kebersamaan. Gereja mendorong kita untuk membangun persaudaraan dan juga persahabatan sosial dalam semua segi hoidup. Keadilan menjadi inti pertobatan.

“Misalnya apa Romo, keadilan itu?”

Mungkin dengan sederhana dapat dikatakan, “Bersyukur dan cukupkanlah hidupmu dengan apa yang kamu dapat dari usaha kerasmu. Tidak rakus, tamak dan koruptif sehingga suara Allah tidak lagi terdengar.

Tidak menyebarkan hoaks. Banyak motivasi pembuat berita atau atau pengirim WA hanya menyebar ketidaksetujuan dengan bibit kebencian.

Siapa tahu mereka dari kelompok-kelompok tertentu yang secara masif menyebarkan dan berulang-ulang, supaya orang percaya penyebaran fitnahnya. Banyak kan?

Lihatlah, dalam dunia politik, mereka memberi statement seolah-olah keadaan gawat atau pemerintah gagal dalam hal ini dan itu. Masalahnya apa yang mereka buat kecuali nyonthong, nyinyir. Seolah mereka bisa dan dapat dipercaya. Padahal sebaliknya.

Yesus berkata, “Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.” ay 11-12.

Tuhan, mampukan aku bertindak adil sesuai dengan firman kebenaran-Mu tanpa komentar. Amin.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version