Home BERITA Bimbingan Roh Kudus

Bimbingan Roh Kudus

0
Ilustrasi: Hanya ada satu jalan yang mesti dilalui. (Ist)

Senin, 27 Januari 2025

Ibr. 9: 15,24-28.
Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4,5-6.
Mrk. 3:22-30

DALAM kehidupan ini, kita sering dihadapkan pada dua pilihan: mengikuti jalan kebenaran yang dibukakan oleh Allah atau menutup hati terhadap undangan-Nya.

Allah dengan kasih-Nya yang tak terbatas selalu mengundang kita untuk memiliki hati yang terbuka, peka, dan siap menerima karya-Nya. Namun, sering kali kita, dalam keterbatasan dan kehendak bebas kita, memilih untuk menutup diri.

“Hati yang tegar kepala sering kali menjadi penghalang terbesar dalam perjalanan imanku,” kata seorang sahabatku.

“Karena ketegaran hati itulah hidupku diwarnai situasi yang tidak mudah.

Aku dulu selalu menolak untuk mendengar, memahami, atau menerima nasihat dari Roh Kebenaran yang disuarakan sahabat dan orang-orang yang mengasihiku.

Mereka telah berusaha mengingatkanku bahwa jalan yang aku tempuh itu tidak baik dan salah. Namun aku cuek dan selalu punya cara untuk membela diri hingga aku bisa menghibur diri dari rasa bersalah.

Bukannya aku tidak tahu jalan salah yang aku tempuh namun aku tidak tahu lagi bagaimana menghentikannya dan kembali ke jalan yang benar.

Hidupku ibarat kapal yang berlayar tanpa kompas, tersesat di tengah badai kehidupan. Hingga suatu hari aku kandas menabrak karang.

Di tengah ketidakberdayaan itulah, tangan Tuhan menarikku dan menuntunku kembali berlayar melalui jalan Tuhan,” ujarnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Sungguh, semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan.

Tetapi apabila seseorang menghujat Roh Kudus, ia tidak akan mendapat ampun untuk selama-lamanya, sebab dosa yang dilakukannya adalah dosa yang kekal.”

Yesus berkata demikian, karena mereka bilang bahwa Ia kerasukan roh jahat.

Firman Tuhan ini, mengandung peringatan yang sangat serius, tetapi juga menggambarkan kasih Allah yang besar.

Semua dosa, sebesar apa pun, dapat diampuni melalui pertobatan, karena Allah itu panjang sabar dan penuh belas kasih.

Namun, ada satu dosa yang Yesus sebut sebagai dosa yang kekal, yaitu penghujatan terhadap Roh Kudus.

Dosa ini bukan sekadar kesalahan ucapan, melainkan sikap hati yang secara sengaja dan terus-menerus menolak pekerjaan Roh Kudus.

Mengapa dosa ini tidak dapat diampuni? Karena penghujatan terhadap Roh Kudus adalah penolakan terhadap satu-satunya jalan untuk mendapatkan pengampunan.

Roh Kudus adalah Pribadi yang membimbing manusia kepada pertobatan, membuka hati terhadap kebenaran, dan menyatakan karya Kristus dalam hidup kita.

Jika seseorang menutup pintu terhadap karya Roh Kudus, bagaimana ia dapat bertobat dan menerima pengampunan?

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku memiliki kerendahan hati untuk menerima kebenaran yang dinyatakan Roh Kudus dalam hidup ini?

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version