Home LUMBUNG GAGASAN Boleh Kaya, Tapi Jangan Tamak

Boleh Kaya, Tapi Jangan Tamak

0

“Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah.” (Luk 12, 21)

SAYA mendapatkan broadcast sebuah video lewat WA. Video itu berisi kehidupan Jamie Chua, seorang janda kaya berumur 42 tahun, dengan dua orang anak. Kekayaan Jamie Chua nampak dalam koleksi tas dan sepatunya yang banyak dan bagus; juga koleksi pakaian dan berbagai perhiasannya, yang tertata rapi. Jamie membelikan mobil untuk anaknya seharga 26 milyar dan tas seharga 58,5 juta. Setiap bulan, Jamie menghabiskan dana 136 juta rupiah agar dirinya tetap terlihat baik.

Kaya! Itulah sebuah kata yang mengungkapkan kehidupan Jamie Chua. Jamie Chua merupakan salah satu dari sekian banyak orang kaya di Singapura dan di dunia. Sebetulnya banyak orang ingin dan bercita-cita menjadi kaya. Banyak orang sudah mampu mewujudkan mimpi, keinginan dan cita-citanya. Mereka telah menjadi kaya raya: ada yang menjadi kaya karena bekerja keras dan mengembangkan berbagai usaha tanpa kenal putus asa; ada yang menjadi kaya karena keberuntungan yang didapatkan tanpa sengaja dan diduga; ada yang menjadi kaya karena mendapatkan warisan dari orang tua; ada yang menjadi kaya karena pengembangan bakat dan talenta.

Setiap orang boleh menjadi kaya atau menjadi miskin. Kiranya tidak ada larangan untuk menjadi kaya dan memiliki harta, sejauh itu dilakukan dengan bekerja dan berusaha yang baik dan benar. Yang perlu tetap dijaga adalah sikap terhadap kekayaan dan harta benda, yakni waspada dan berjaga-jaga terhadap ketamakan.

Ketamakan bisa menjangkiti setiap orang, baik kaya atau miskin, pria atau wanita, muda dan tua. Ketamakan membuat seseorang haus terhadap kekayaan dan harta benda; selalu tidak puas terhadap apa yang sudah dimilikinya. Orang tamak biasanya pelit dan tidak mudah berbagi; orientasi hidup tertuju pada diri sendiri; sulit untuk bersyukur atas apa yang ada dan dimiliki. Ketamakan bisa membuat orang kaya dengan banyak harta dan barang duniawi; namun tetap miskin dihadapan Allah.

Bagaimana caranya untuk kaya di hadapan Allah, agar orang tidak mati sia-sia di tengah harta duniawinya?

Teman-teman selamat berlibur. Berkah Dalem

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version