“TUHAN berkenan pada yang hina, seluruh hidup aku jadi abdinya…“
Terdengar nyanyian menggema di suatu pagi di dalam Gereja Santo Yoseph Katedral Pontianak. Bunga-bunga segar berwarna terangkai indah memenuhi bagian bawah meja altar.
Sementara itu, di bagian pintu masuk gereja sebelum perayaan misa dimulai, kaum muda membagikan brosur tertulis “Kenangan Perayaan Syukur Hidup Membiara” disertai foto dan profil beberapa orang bruder kepada setiap umat.
Bertepatan dengan Hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga pada hari Kamis 15 Agustus 2019, Kongregasi Bruder Maria Tak Bernoda (MTB) mengukir peristiwa sukacita yang patut disyukuri.
Inilah perayaan syukur atas hidup membiara, pengikraran Kaul Pertama dan Pembaruan Kaul.
9 orang imam
Lagu Aku Abdi Tuhan yang dinyanyikan oleh kelompok paduan suara guru-guru SMP Bruder mengiringi langkah misdinar, petugas liturgi, para bruder yang merayakan pestanya didampingi perwakilan orangtua serta para imam menuju altar.
Misa perayaan penuh syukur ini dipimpin oleh Pastor Pius Barces CP beserta sembilan imam lainnya. Hadir dalam perayaan misa tersebut kaum berjubah dari berbagai kongregasi di Pontianak serta para umat yang sebagian merupakan pelajar dan alumi Persekolahan Bruder.
Pastor Barces CP dalam homilinya menyampaikan bahwa Allah telah memanggil kaum religius dalam tugas panggilan dan perutusan yang merupakan suatu rahmat yang istimewa.
Maka, kaum religius perlu untuk berbicara dengan Allah atau berbicara tentang Allah, baik dalam mengisi diri di biara maupun dalam tugas-tugas perutusan seperti yang telah dikatakan oleh Santo Dominikus.
“Semakin modern kehidupan kita, semakin keseimbangan itu kurang. Maka mari sambil merayakan perayaan besar ini, kita diingatkan kembali pada kehidupan para religius yang terdiri dari kesetimbangan dalam berbicara dengan Allah atau berbicara tentang Allah, supaya dalam tugas kerasulan ini, kita tidak membutakan diri, kita berbicara tentang Allah sebagai seorang yang telah diisi oleh Allah sendiri,” ungkapnya.
Pastor juga mengajak para kaum religius untuk menghayati hidup bakti di zaman sekarang dengan membawa prinsip the man of God and the man for others. Harus dipraktikkan, walaupun hal itu tidak mudah bagi para kaum religius untuk mensinkronkannya. Namun, hidup bakti merupakan suatu kehidupan dalam perjumpaan dengan Allah dan juga umat-Nya.
Hidup membiara 70, 60, dan 25 tahun
Perayaan syukur hidup membiara ini menjadi peristiwa yang sungguh menggembirakan sekaligus menjadi teladan bagi Kongregasi Bruder Maria Tak Bernoda.
Hal itu disampaikan oleh Bruder Pimpinan Umum MTB Br. Rafael Donatus MTB.
Bruder Pimpinan Umum MTB ini hadir memberi semangat kepada para bruder lainnya. Ini dilakukan dengan paparan kisah para bruder yang kini merayakan perayaan kaulnya dalam mengarungi perjalanan hidup dalam tugas perutusan selama puluhan tahun lamanya.
Berikut nama para bruder MTB yang berbahagia;
- Br. Claudius MTB: 70 tahun hidup membiara.
- Br. Amideus MTB: 60 tahun hidup membiara.
- Br. Yanuarius MTB: 25 tahun hidup membiara.
- Br. Stefanus MTB: 25 tahun hidup membiara.
Dalam sambutannya, Br. Rafael MTB mengungkapkan bahwa Br. Claudius adalah bruder tertua kedua di Kongregasi MTB yang berusia 93 tahun.
“Dalam kesederhanaannya, Br. Claudius sangat teliti dalam pekerjaan, dalam segala hal dan tidak banyak bicara. Terimakasih telah memberikan contoh nilai keserhanaan, ketaatan dan kesetiaan,” katanya.
Br. Rafael MTB juga mengungkapkan bahwa Br. Amideus MTB yang merayakan 60 tahun hidup membiara pada tahun ini persis 10 tahun duduk di atas kursi roda. Walaupun dalam keadaan sakit, ia tetap setiap menghidupi dan menghayati semangat kaul-kaulnya.
“Pengalaman sakit bagi Br. Amideus membuatnya semakin sabar dan menyadari rahmat Tuhan dalam hidupnya,” ungkapnya.
Mewakili empat bruder yang merayakan perayaan hidup membiara, Br. Stefanus MTB menyampaikan ucapan penuh syukur dan terimakasih atas berkat dan rahmat Tuhan serta dukungan semua pihak yang membantu terlaksananya perayaan tersebut.
“Semoga perjalanan kami bukan hanya berhenti pada saat ini, tetapi mampu untuk mencapai seterusnya sampai akhir hidup. Untuk itu, kami mohon dukungan dan doa dari pastor, bruder, suster, frater, bapak ibu, keluarga, teman dan sahabat,” ungkapnya.
Kaul Pertama dan Pembaruan Kaul
Selain merayakan perayaan hidup membiara, Kongregasi Bruder Maria Tak Bernoda juga merayakan pengikraran kaul pertama empat orang bruder dan pembaruan kaul bagi dua orang bruder.
Berikut nama para bruder yang mengikrarkan kaul pertama;
- Br. Samuel MTB.
- Br. Vinsensius MTB.
- Br. Andreas MTB.
- Br. Angelo MTB.
Nama para bruder yang memperbaharui kaul:
- Br. Maksimus MTB.
- Br. Alfonsus MTB.
“Dipanggil bukan untuk sukses, tetapi untuk setia. Khususnya bagi para bruder yang mengucapkan Kaul Perdana, kalian sudah menjadi bagian dalam persaudaraan Bruder MTB,” kata Bruder Rafael MTB.
“Terimakasih, karena kalian telah memilih Kongregasi MTB untuk mengabdi kepada Tuhan dan berkarya bagi kemuliaan-Nya. Mari kita berjuang menghidupi semangat dan cita-cita Kongregasi kita dalam tugas dan karya dan juga demi kemuliaan Tuhan. Kita berjuang dan saling mendoakan,” jelas Br. Rafael Donatus MTB dalam sambutannya.
Sebelum dilakukan berkat penutup, seluruh Bruder MTB menyanyikan himne MTB di depan seluruh umat.
Setelah perayaan misa, seluruh umat diajak untuk berbaur dalam acara ramah tamah di aula Persekolahan Bruder. Mereka menikmati santap siang bersama seraya menyaksikan hiburan yang dibawakan oleh para pelajar dan guru-guru dari Persekolahan Bruder.