Jumat, 15 Juli 2016
Pekan Biasa XV
PW S. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja
Yes 38:1-6.21-22.1-8; MT Yes 38:10.11.12abcd.16; Mat 12:1-8
Yesus bersabda, “Seandainya kalian memahami maksud sabda ini, ‘Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan,’ tentu kalian tidak akan menghukum orang yang tidak bersalah. Sebab Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
BACAAN Injil hari ini menyatakan kepada pemahaman yang berbeda antara Orang Farisi dan Yesus tentang hari Sabat. Sesungguhnya, hari Sabat sebagai hari untuk istirahat ditetapkan bagi orang Yahudi agar mengenang dan merenungkan perjanjian khusus relasi mereka dengan Allah. Allah telah membebaskan mereka dari perbudakan dan memberi mereka saat istirahat.
Sesungguhnya hari Sabat bukan merupakan hari yang membuat mereka tidak boleh/dilarang melakukan sesuatu hal. Pada hari Sabat, mereka harus lebih fokus pada apa yang harus mereka perbuat sehingga layak menerima dan menyembah Allah. Namun sayangnya, orang Farisi hanya fokus pada soal “yang tidak boleh mereka lakukan” saja. Mereka gagal melihat “yang harus mereka perbuat”.
Bagi Yesus Kristus, adalah sah menurut hukum melakukan hal yang baik meskipun pada hari Sabat. Itulah sebabnya meski pada hari Sabat, Yesus menyembuhkan orang yang tangannya lumpuh, memberi makan pada murid-Nya dan menyembuhkan perempuan bongkok.
Apa artinya bagi kita? Allah memiliki relasi khusus dengan kita. Ia telah membebaskan kita dari perbudakan dosa. Ia terus mengasihi kita dan menghendaki kita mengasihi-Nya dan sesama dengan segenap hati kita.
Dalam Adorasi Ekaristi Abadi sementara bersembah sujud di hadirat Yesus Kristus kita mengenang perjanjian relasi kita dengan Allah. Apakah kita selalu memikirkan dan bersyukur atas semua yang baik yang telah Ia lakukan bagi kita dan terus dilakukan-Nya bagi kita?
Tuhan Yesus Kristus karya kasih harus menginspirasi kami untuk berbuat baik kepada sesama sepanjang waktu. Semoga kami selalu lapar akan kasih-Mu dan membangun persahabatan dengan dan berbuat baik bagi sesama. Semoga kami melayani sesama dengan kasih yang sama seperti Dikau melayani kami kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)